Lautan Manusia Sejauh Mata Memandang, Warga Ukraina Berebut Naik Kereta Usai Gempuran Hebat Rusia di Karkhiv

- 8 Maret 2022, 13:37 WIB
Lautan warga Ukraina berebut naik kereta.//Olah foto tangkap layar video doc DailyMail
Lautan warga Ukraina berebut naik kereta.//Olah foto tangkap layar video doc DailyMail /

GALAMEDIA - Terjepit bersama di peron kereta api, lautan tragedi manusia tampak membentang sejauh mata memandang di Stasiun Kereta Kharkiv.

Dikutip dari DailyMail, Selasa 8 Maret 2022, massa warga sipil yang melarikan diri dari perang berjuang demi setiap inci ruang di stasiun.

Semua semua berupaya meninggalkan neraka invasi Rusia. Para ibu dan keluarga, tua dan muda, semua menjejali sepuluh gerbong kereta yang ada.

Baca Juga: Bilang Ada yang Uring-uringan, Rizal Ramli Berhenti Retweet, Netizen Minta Menko Perekonomian Intropeksi

Pemandangan  di Kharkiv pada akhir pekan ini terjadi di seluruh Ukraina ketika ribuan orang mencoba melarikan diri dari serangan Rusia.

Kemarin Kremlin menawarkan untuk ketiga kalinya untuk membuka 'koridor kemanusiaan' dan membiarkan warga sipil meninggalkan kota-kota besar selama gencatan senjata terbatas.

Tapi terungkap penawaran ini merupakan jebakan karena beberapa rute akan membawa warga Ukraina langsung ke Rusia, negara di balik semua kematian dan kehancuran negaranya.

Baca Juga: Kinerja Wasit Disorot, PSSI Mulai Terapkan Asisten Wasit Tambahan, Kapan Mulai Bertugas?

Rencana itu ditolak dan dianggap sebagai tindakan tak bermoral dan tidak dapat diterima.  Menteri Inggris, James Cleverly menyebutnya omong kosong.

Satu jalan yang seharusnya aman dari kota pelabuhan selatan Mariupol misalnya akan langsung membuat warga melewati ladang ranjau.

Rusia kemarin pagi menawarkan enam rute untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan Mariupol, Kharkiv, Sumy dan ibu kota Kyiv.

Baca Juga: Positif Covid Cita Citata Dipaksa Kerja: Profesional Boleh Tapi Gunakan Akal Sehat Juga

Tetapi faktanya pasukan Vladimir Putin terus menyerang beberapa kota dengan roket bahkan setelah pengumuman gencatan senjata.

Dan di tengah pertempuran sengit yang berkecamuk di banyak tempat  sekitar 2.000 orang berhasil keluar dari kota Irpin, dekat Kyiv, kata polisi, Senin.

Warga  lansia terpaksa berjalan pelan menuju  sungai dan menggunakan papan untuk menyebeeang setelah jembatan  diledakkan militer Ukraina untuk memperlambat pasukan Rusia.

Baca Juga: Tinggalkan Bunker Rahasia, Zelensky Bersumpah Takkan Jadi Pengecut: I'm NOT Afraid

Dominik Stillhart, dari Komite Internasional Palang Merah mengatakan kepada BBC, "Sejauh ini, sayangnya, kami hanya melihat kesepakatan di atas kertas saja.”

Tak ada kesepakatan detail tentang waktu, jalur jalan atau  apakah warga  bisa keluar.

“Kami memiliki tim di Mariupol di lapangan. Mereka sudah siap pada hari Minggu, meskipun faktanya tidak sepenuhnya jelas apa sebenarnya kesepakatan itu,” ujarnya menyesalkan.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x