"Bansos untuk masyarakat berpenghasilan rendah, ini juga harus dipikirkan seperti tahun lalu. Agar mereka bisa membeli kebutuhan pokok jika nanti harga naik menjelang Idul Fitri. Siapkan anggaran, cari solusi jika belum ada anggaran," kata Taufiq.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Indag Jabar Eem Sujaemah menuturkan, dua minggu menjelang Idul Fitri, Pemprov Jabar akan menggelar Operasi Pasar murah bersubsidi bekerja sama dengan PT Agro Jabar serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar.
Terkait harga kebutuhan pokok, lanjut Eem, stok dan ketersediaannya cukup aman hingga saat ini.
Tapi ada beberapa yang saat ini mengalami kenaikan karena produksi berkurang, seperti cabe merah yang naik tajam hingga 30 persen pada Februari dibandingkan Januari. Beberapa komoditas pun mengalami kenaikan harga namun masih wajar, seperti beras, bawang merah, bawang putih, daging sapi, dan daging ayam.
Terkait minyak goreng, harga di pasar ritel dijual sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah, tetapi diakui terjadi kekosongan pasokan. Untuk mengatasinya, kegiatan Operasi Pasar khusus minyak goreng juga sudah dilakukan di sejumlah lokasi di Jabar.
"Dalam seminggu, kami tiga kali lakukan evaluasi terkait operasi pasar minyak goreng. Memantau pasar ritel dan pasar tradisional. Estimasi ketersediaan kami tahun ini sekitar 531.712 liter," kata Eem.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Tersangka Teroris Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88 karena Mencoba Kabur
Demikian pula dengan stok kedelai, menurut Eem, saat ini mencapai 300 ribu ton. Dengan rincian 150 ton sudah tersedia di gudang importir, sisanya sudah siap dikirim. Jadi menurutnya, pengusaha tahu tempe tidak perlu khawatir akan stok kedelai.
Namun demikian ada kenaikan harga kedelai impor, yang bakal berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe. Atau ukurannya akan diperkecil agar harga tidak naik di tingkat konsumen.