GALAMEDIA - Sejak kudeta Myanmar tahun lalu, PBB mengatakan bahwa tentara Myanmar telah menunjukkan pengabaian yang mencolok terhadap kehidupan manusia.
Dilansir dari Aljazeera, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan pada hari Selasa, 16 Maret 2022 bahwa pasukan keamanan Myanmar telah menunjukkan perbuatan yang terhadap kehidupan manusia.
Termasuk di antaranya menggunakan serangan udara dan senjata berat di daerah berpenduduk dan dengan sengaja menargetkan warga sipil.
Baca Juga: Viral Video Lawas Aura Kasih Diduga Body Shaming ke Nagita Slavina, Netizen Langsung Geram
Banyak korban ditembak di kepala, dibakar sampai mati, ditangkap secara sewenang-wenang, disiksa, atau digunakan sebagai tameng manusia, katanya dalam sebuah pernyataan di laporan itu, yang mendesak “tindakan berarti” oleh masyarakat internasional.
“Luasnya luas dan skala pelanggaran hukum internasional yang mengerikan yang diderita oleh rakyat Myanmar menuntut tanggapan internasional yang tegas, terpadu, dan tegas,” kata Bachelet.
Militer telah mengatakan bahwa mereka memiliki tugas untuk memastikan perdamaian dan keamanan. Mereka membantah telah terjadi kekejaman dan menyalahkan "teroris" karena menyebabkan kerusuhan.
Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari tahun lalu, menggulingkan pemerintah sipil dan menangkap pemimpin de factonya, Aung San Suu Kyi. Sejak itu junta melancarkan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat.