Mendag Lutfi Minta Maaf Tak Bisa Atasi Harga Minyak Goreng: Karena Sifat Manusia Rakus dan Jahat

- 18 Maret 2022, 09:11 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi minta maaf tidak bisa atasi harga minyak goreng.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi minta maaf tidak bisa atasi harga minyak goreng. /Kementerian Perdagangan/


GALAMEDIA - Setelah beberapa mangkir dari panggilan, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi akhirnya hadir ke dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI pada Kamis, 17 Maret 2022.

Dalam rapat tersebut, Mendag Lutfi meminta maaf karena tidak bisa mengontrol harga minyak goreng yang beredar di pasaran.

Mendag Lutfi menyatakan bahwa seharusnya secara teori pasokan minyak goreng itu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Mendag menyatakan bahwa setelah dirinya melakukan operasi pasar ia sering kali mendapati pasar dan supermarket yang tidak memiliki stok minyak goreng.

Namun, usai aturan HET dicabut, stok minyak goreng justru banyak dan beredar di pasaran terutama di supermarket.

Baca Juga: Keistimewaan Membaca Al Kahfi di Hari Jumat: Terhindar dari Fitnah Dajjal Hingga Disinari Cahaya Allah SWT

Walaupun demikian, minyak goreng tersebut ternyata dibandrol dengan harga yang mahal yaitu dua kali lipat dari HET.

Mendag Lutfi menyatakan bahwa harga minyak goreng menjadi 'miring' di pasaran lantaran ada mafia-mafia minyak goreng.

"Jadi yang terjadi adalah ketika kebanyakan minyak ini tidak bisa dipertanggung jawabkan, makanya terjadilah kemiringan-kemiringan (harga) tersebut," kata Mendag Lutfi dikutip Galamedia dari kanal Youtube Komisi VI DPR RI Channel, pada Jumat 18 Maret 2022.

Mendag Lutfi pun meminta maaf karena tidak dapat mengontrol harga pasar yang begitu tinggi.

Baca Juga: Final INTM Cycle 2 Hari Ini 18 Maret 2022, Helen dan Sarah Lakukan Challenge Terakhir dengan Baju Ivan Gunawan

"Jadi pelajaran yang kami dapat dari sini adalah ketika harga berbeda melawan pasar segitu tinggi, dengan permohonan maaf Kementerian Perdagangan tidak dapat mengontrol," ungkapnya.

"Karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," sambungnya.

Muhammad Lutfi pun menyampaikan bahwa saat ini Kemendag memiliki laporan datanya dan saat ini sudah masuk ke kepolisian.

"Sementara ini, kita (Kemendag) memiliki datanya. Tetapi sekarang sudah diperiksa oleh polisi, baru kepolisian dan satgas pangan tetapi keadaannya sudah menjadi sangat kritis dan sangat mendesak," ujarnya.

"Oleh sebab itu, ketika perbedaannya waktu kita desain perbedaannya Rp2.300 loncat menjadi Rp9.000, ini memang tidak bisa dikesampingkan sifat dari manusia yang rakus yang jahat," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ungkap Waktu Terbaik untuk Berdoa di Hari Jumat, Pada Pukul Berapa Saja? Ini Jawabannya

Muhammad Lutfi pun menegaskan bahwa untuk memberantas mafia-mafia tersebut, polisi melalui Satgas Pangan harus bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan.

"Oleh sebab itu, di kemudian hari, saya mintakan kepada Satgas Pangan untuk melawan orang-orang, mafia-mafia yang rakus dan jahat ini kita mesti bersama-sama untuk kita kerjakan," paparnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah