GALAMEDIA - Rusia kehilangan hampir 10.000 tentara dalam waktu kurang dari empat minggu sejak perang pecah di Ukraina.
Jumlah korban tewas dalam perang yang awalnya diyakini Kremlin akan berakhir dalam beberapa hari itu diterbitkan situs web pro-pemerintah, tetapi kemudian postingan dimaksud dengan cepat di-take down.
Spekulasi menyebut berita tadi diunggah seorang karyawan pro-Ukraina. Rusia sebelumnya mengakui kehilangan 498 tentara pada 2 Maret.
Baca Juga: Doa Meluluhkan Hati Suami agar Lebih Lembut dan Makin Sayang pada Istri
Dikutip dari DailyMail, Selasa 22 Maret 2022, berita mengejutkan itu muncul ketika foto-foto satelit menunjukkan bukti lebih lanjut pasukan Putin dalam posisi bertahan dengan menggali parit-parit panjang.
Angka tadi malam mengatakan hampir 10 ribu tentara atau 9.861 personel militer Rusia tewas di Ukraina dengan 16.153 terluka. Diperkirakan jumlah tadi terlewati jika perang Ukraina berlanjut.
Sekitar 15.000 tentara Soviet tewas di Afghanistan saat invasi 1979. Tetapi jumlah ini setelah sepuluh tahun peperangan.
Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina Membuat Tentara Inggris Tak Bisa Lagi WhatsApp-an
Pihak Ukraina mengklaim tentara Rusia yang tewas mencapai angka 15.000 tetapi angka perkiraan AS 7.000 personel.
Up-date jumlah korban tewas dilakukan kementerian pertahanan Moskow. Namun pembaruan yang terakhir dari situs Komsomolskaya Pravda, tabloid pro-pemerintah dengan cepat dihapus.
Angka jumlah tewas tersebut menjadi gambaran perlawanan militer Ukraina, juga mengungkap kalkuasi baru Rusia dalam menjalankan strategi perang.
Baca Juga: Muhammad Farhan : Pemerintah Gagal Tangani Harga Minyak Goreng!
Laporan intelijen Inggris yang diperoleh Daily Mail menyatakan pasukan Moskow kini membuat terobosan signifikan.
Mereka lebih efektif menggunakan drone untuk menyerang target Ukraina di darat.
Pasukan Rusia juga menghancurkan sejumlah drone TB2 buatan Turki, yang terbukti sangat efektif melawan pasukan dan peralatannya.
Sistem pertahanan darat-ke-udara Ukraina kemungkinan juga telah dihancurkan karena semakin banyak rudal yang berhasil mengenai target.
Baca Juga: David Beckham Serahkan Akun Instagramnya pada Dokter Ukraina, Tunjukan Kengerian Perang pada 71 Juta Followers
Pekan ini roket-roket Rusia menyerang pangkalan pelatihan bagi para pejuang asing hingga menewaskan 35 orang dan melukai 134 tentara. Roket juga menghantam fasilitas perbaikan pesawat dan silo bawah tanah yang menyimpan persediaan senjata pasokan Barat di Kyiv.
Laporan menjelaskan bagaimana Rusia, setelah mengisi kembali pasokan artileri terus meningkatkan pemboman di berbagai kota, terutama Mariupol, Kharkiv, Sumy dan Chernihiv.
Sementara analis pertahanan Inggris mengungkap kekhawatiran rudal hipersonik Kinzhal Rusia akan dapat melewati sistem pertahanan anti-rudal.
Baca Juga: Akhirnya Go Public, Ria Ricis Hamil Anak Pertama: Mohon Doanya ya Temen-temen Semua
Mereka juga mempertanyakan review Barat sebelumnya bahwa pertahanan udara Ukraina tetap efektif.
Laporan intelijen mengatakan Rusia menargetkan ‘kehancuran total' Mariupol sebagai peringatan bagi kota-kota lain.
Dikatakan pola penghancuran pasokan makanan dan air, warga sipil, dan penggunaan senjata Rusia saat ini dikalkukasikan berdasar pelajaran efektif yang didapat Rusia di Suriah.***