Lulus Seleksi P3K, Guru Honorer di KBB Ini Terusik dengan Isu Dugaan Suap

- 3 April 2022, 11:50 WIB
Koordinator P3K Guru KBB Wawan Setiawan//Dicky Mawardi/Galamedia
Koordinator P3K Guru KBB Wawan Setiawan//Dicky Mawardi/Galamedia /

GALAMEDIA - Isu dugaan suap terkait seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengusik peserta seleksi yang lulus.

Seperti dituturkan Wawan Setiawan seorang guru honorer yang lulus seleksi P3K guru. Isu dugaan suap membuatnya terusik, sebab bisa menimbulkan kecurigaan pihak lain.

"Isu suap itu berembus di selatan, tapi bisa menyebar kemana-mana. Jujur saja, secara psikologis isu itu sangat mengganggu. Berpotensi menimbulkan kecurigaan pihak lain kepada yang lulus seleksi. Kan bisa muncul praduga, jangan -jangan yang lulus itu karena bayar," keluh guru yang mengajar di SMP YP Mustika Padalarang ini kepada Galamedia, Minggu 3 April 2022.

Baca Juga: Rayyanza Malik Ahmad dan Tiga Gaya Outfitnya, Bikin Penggemar Meleleh

Sejak isu itu muncul, Wawan yang didapuk sebagai koordinator P3K Guru KBB ini langsung berkoordinasi dengan seluruh guru honorer yang lulus seleksi P3K.

"Secara pribadi, saya sama sekali tidak mengeluarkan uang sepeserpun di luar untuk biaya fotokopi dan penyiapan berkas. Aneh juga kalau ada yang menyuap pegawai BKPSDM KBB, harusnya yang disuap itu pejabat Kemendikbud karena yang menentukan kelulusan adalah institusi pemerintah pusat ini," paparnya.

Menurut Wawan yang sudah 32 tahun menjadi guru honorer ini, seumur hidupnya sudah lebih dari 10 kali mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru seleksi P3K yang dilaksanakan transparan.

Baca Juga: Sweet Child O’Mine Guns N' Roses Lagu dengan Riff Gitar Terbaik Sepanjang Masa, Kalahkan The Beatles dan Queen

"Bayangkan saja, nilai ujian seleksi saat itu juga bisa diketahui oleh kita. Berbeda dengan seleksi CPNS yang pernah saya ikuti lebih dari 10 kali, tidak diketahui berapa nilai ujiannya. Sangat tertutup sekali," ujarnya.

Dengan demikian, lanjutnya, sangat kecil peluang terjadi manipulasi nilai untuk meluluskan seseorang yang nilainya rendah.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah