Awas! Jangan Biarkan Siswa Jajan di Luar Sekolah di Masa PTM, Begini Penjelasan Pakar Epidemiolog

- 4 April 2022, 21:38 WIB
Dicky Budiman, Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia.
Dicky Budiman, Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia. /

 

GALAMEDIA - Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai tepat kantin tutup saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, namun siswa jajan di luar sekolah justru lebih berbahaya.

Dicky menyebutkan, jajan di luar sekolah bagi siswa akan lebih berisiko tertular COVID-19 karena lebih sulit diterapkan protokol kesehatan (prokes).

"Kalau di kantin semuanya sudah divaksin itu jauh lebih aman, kantin yang letaknya di dalam sekolah kan bisa menerapkan protokol kesehatan, justru yang di luar sekolah itu lebih sulit," kata Dicky saat dihubungi di Jakarta, Senin, 4 April 2022.

Karena itu, menurut Dicky, tidak ada jaminan bahwa dengan kantin yang tidak buka menjadi lebih sedikit interaksi karena jajanan di luar sekolah itu lebih banyak.

"Jadi lebih banyak godaan dan tempatnya di luar," katanya.

Baca Juga: Indonesia Siap Tinggalkan Pandemi Covid-19 dan Transisi ke Endemi, Tapi...

Belum lagi, kata Dicky, dengan adanya fenomena "ngabuburit" saat Ramadhan yang ditambah dengan pelonggaran-pelonggaran terkait PPKM Level 5 akan menambah besar kemungkinan interaksi yang terjadi.

"Bicara potensi penyebaran, sebetulnya 'ngabuburit' itu orang bukan makan minum, yang terjadi orang banyak yang jalan berkerumun, yang tidak boleh itu kan berkerumunnya," kata dia.

Karena itu, menurut Dicky, harus ada pengaturan soal "ngabuburit" atau buka bersama itu seperti dilakukan di tempat yang luas atau luar ruangan. "Orang jalan silahkan, tetapi yang dikurangi adalah aktivitas terlokalisir itu," katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x