PERANG NUKLIR Mengancam, Rusia Terusik oleh Swedia dan Finlandia yang Berniat Gabung ke NATO

- 14 April 2022, 19:04 WIB
Ilustrasi senjata nuklir.
Ilustrasi senjata nuklir. /Tangkapan layar Instagram/@infiniteposters//

GALAMEDIA - Rusia  mengancam akan mengerahkan senjata nuklir jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer NATO.

Peringatan keras itu disampaikan salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Disebutkan, tindakan itu sebagai upaya meningkatkan pettahanan di kawasan itu.

Finlandia, yang berbagi perbatasan sepanjang 1.300 km dengan Rusia, dan Swedia sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan aliansi NATO atau tidak.

Baca Juga: 20 Nama Bayi Laki-laki Lahir Ramadhan 2022, Lengkap dengan Artinya

Finlandia akan membuat keputusan dalam beberapa minggu ke depan, kata Perdana Menteri Sanna Marin, Rabu.

Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, laut dan udaranya di Laut Baltik untuk memulihkan keseimbangan militer.

Medvedev juga secara eksplisit mengangkat ancaman nuklir itu dengan mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik "bebas nuklir", di mana Rusia memiliki wilayah kantung Kaliningrad yang diapit Polandia dan Lithuania.

Baca Juga: Pemkab Garut Launching Penyaluran Bantuan Bagi Masyarakat Tahun 2022

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik - keseimbangan harus dipulihkan," kata Medvedev, yang menjabat presiden dari 2008-2012.

"Sampai hari ini, Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan melakukannya," kata Medvedev.

"Jika kami dipaksa, baiklah.... catat, bukan kami yang memulai ini," tambahnya dilansir Galamedia dari Antara.

Baca Juga: Spesifikasi VIVO T Series, Performa Mantap Harga di Bawah Rp 5 Juta, Cocok Buat Lebaran

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah membuat ribuan orang tewas, jutaan orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat.

Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Ukraina mengatakan sedang berjuang melawan perampasan tanah gaya kekaisaran dan bahwa klaim Putin tentang genosida adalah omong kosong.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x