Network
GALAMEDIA - Pusat Riset Kebencanaan Geologi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan membangun infrastruktur Observatorium Sesar Lembang.
Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Dr. Adrin Tohari mengatakan Observatorium Sesar Lembang bertujuan untuk mitigasi bencana, pusat kegiatan riset, serta konteks lebih luas yaitu pengembangan destinasi wisata edukasi.
Untuk tahap awal, kata Adrin, BRIN akan memasang seismograf atau instalasi deteksi getaran di Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, dan kawasan perkebunan milik PT PN VIII di Cipada.
Baca Juga: Pemudik Lewat Jalan Astra Tol Cipali Diprediksi Naik 48%
"Tujuan utama Observatorium Sesar Lembang untuk studi intensif Sesar Lembang terkait pemantauan aktivitas pergerakannya. Dari observatorium itu juga direncanakan terbentuk sebuah pusat kegiatan yang memfasilitasi riset. Lebih luas lagi untuk pengembangan destinasi wisata," kata Adrin Tohari di Ngamprah, Rabu 20 April 2022.
Ia berharap, kedepannya tidak hanya sekadar alat, tapi jiga ada bangunan khusus sebagai daya tarik wisatawan.
"Konsep ini kita bicarakan dengan tim perencanaan Pemkab Bandung Barat bersama BRIN," ujarnya.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Kartini 2022 Inspiratif Menyentuh Hati, Cocok Dijadikan Caption Media Sosial
Terkait dengan rencana pembuatan Observatorium Sesar Lembang mendapat respon positif dari Pemkab Bandung Barat.
Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Sodikin mengatakan, selain sebagai sarana mitigasi dan pemantauan intensif aktivitas pergerakan patahan, Observatorium Sesar Lembang didorong jadi pusat wisata edukasi bagi masyarakat.
