Kremlin: Perang Nuklir Pecah, Semua Negara NATO Lenyap dalam Setengah Jam

- 9 Mei 2022, 14:29 WIB
Jelang Victory Day, Putin: Rusia Harus Menang Perang Ukraina Sebelum 9 Mei 2022.//Olah foto situs resmi situs resmi Presiden Federasi Rusia DailyMail
Jelang Victory Day, Putin: Rusia Harus Menang Perang Ukraina Sebelum 9 Mei 2022.//Olah foto situs resmi situs resmi Presiden Federasi Rusia DailyMail /

GALAMEDIA - Salah satu kroni terdekat Vladimir Putin mengklaim Rusia dapat menghancurkan semua negara NATO dalam setengah jam.

Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Kremlin, Roscosmos, juga mengakui bahwa tujuan Putin adalah untuk mengalahkan musuh yaitu pihak Barat dan menghapus Ukraina dari peta.

“NATO sedang mengobarkan perang melawan kami,” kata mantan wakil perdana menteri aliansi militer Barat yang beranggotakan 30 negara itu.

"Mereka tidak mengumumkannya, tapi itu tidak mengubah kenyataan. Sekarang sudah jelas,” lanjutnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Rumah Singgah - Fabio Asher

Pro Putin garis keras berusia 58 tahun itu menambahkan, “Dalam perang nuklir, negara-negara NATO akan dihancurkan oleh kami dalam waktu setengah jam.”

Meskin demikian menurutnya perang nuklir tak seharusnya menjadi opsi.

“Kita tidak bisa membiarkannya karena konsekuensi jual beli serangan nuklir akan mempengaruhi kondisi Bumi kita, katanya.

Rogozin mengungkap Rusia harus berupaya mengalahkan musuh yang lebih kuat secara ekonomi dan militer dengan cara ‘militer konvensional.'

Baca Juga: 9 Hari Tayang di Bioskop, Film Horor KKN di Desa Penari Sudah ditonton Lebih dari 3 Juta

Dikutip dari DailyMail, Senin 9 Mei 2022, Rogozin  mengisyaratkan bahwa Putin akan melanjutkan perang di tengah spekulasi mobilisasi massa akan dilakukan untuk meningkatkan upaya perlawanan terhadap pejuang Ukraina.

“Kemenangan hanya mungkin terjadi dengan solidaritas penuh seluruh perangkat negera bersama  tentara dan mobilisasi ekonomi.”

Menurutnya sudah seharusnya industri bergerak guna  melayani tujuan militer. "Ini harus dilakukan dengan segera," katanya.

Baca Juga: Film Bioskop yang Bisa Temani Libur Lebaran 2022, Ada KKN Desa Penari Sampai Doctor Strange

Rogozin melontarkan pernyataannya saat geladi bersih terakhir parade Hari Kemenangan besok di Moskow.

Menggunakan kata yang dilarang Putin terkait Ukraina yaitu 'perang', Rogozin  menegaskan perjuangan Rusia saat ini.

“Ini adalah perang untuk kebenaran  dan hak Rusia untuk hidup sebagai negara tunggal dan merdeka.”

Ia meyakini keberadaan Ukraina yang terpisah dari Rusia  akan memicu gerakan anti-Rusia sekaligus menjadi batu loncatan Barat untuk agresi terhadap Rusia.

Baca Juga: Refal Hady Masuk Dalam Nominasi Pria Terganteng TC Candler 2022, Penggemar Auto Heboh

“Itulah mengapa kami menyebutnya Operasi Militer Khusus karena esensinya ini jauh melampaui perkara geografi,” katanya.

Rogozin  tidak mengatakan wilayah lain mana lagi yang diincar Putin di luar Ukraina.

Namun dia mengklaim NATO terlibat dalam perang proksi dengan  menggunakan tentara Ukraina untuk berperang melawan Rusia tanpa membahayakan pasukan mereka sendiri.

"Angkatan bersenjata Ukraina tak lebih dari umpan  yang bisa dicampakkan  NATO kapan saja," katanya.

Menurutnya mereka hanya operator yang dilatih  instruktur NATO dan menunggu instruksi Barat.

Baca Juga: Pengadaan Gorden Mewah DPR Berlanjut, PSI Temukan Sejumlah Kejanggalan

Meski demikian berbeda dari Putin, Rogozin mengatakan Rusia saat ini tidak memerangi Nazi di Ukraina.

“Kami membebaskan Ukraina dari pendudukan NATO dan menghalau  musuh terburuk Rusia menjauh dari perbatasan barat kami.”

Halaman:

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x