Pengendara tersebut memposting sebuah tiket parkir dengan dengan tertera Dinas Perhubungan Kota Bandung di media sosial.
Keganjilan muncul karena tarif Rp20 ribu tertulis dengan pulpen di kolom yang seharusnya diisi nomor polisi kendaraan.
Diana pun menjelaskan bila tarif tersebut bukan di area Pasar Andir, tapi di luar kawasan Pasar Andir Trade Center.
"Itu parkir diluar gedung. Memang pas Ramadan menjelang Idulfitri kemarin pengunjung mengalami lonjakan hingga 100 persen. Mungkin ada kendaraan yang tidak tertampung, jadi parkir di luar gedung ada yang enggan masuk ke dalam, " ungkapnya.
Pihaknya, ujar Diana, sudah berkoordinasi dengan kewilayahan dan instansi terkait untuk penertiban parkir diluar gedung. Karena memang banyak juga keluhan yang masuk akses masuk ke Pasar Andir susah.
Selain itu, pihaknya kini tengah merencanakan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di area gedung. Serta perbaikan fasilitas, karena saat ini terdapat satu eskalator yang tidak bisa digunakan.
Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen, Melebihi Pertumbuhan Global
Pihaknya masih menunggu sparepart yang berasal dari Cina.
"Sudah ada rencan penataan PKL terutama yang di dalam gedung, karena kalau PKL di luar gedung bukan kewenangan kita, itu harus balik lagi ke pemerintah," ungkapnya.
Kemudian juga, lanjutnya, akan dilakukan penggantian lantai dan porcelain, atap bangunan, hingga perbaikan sistem saluran air di sekitar gedung.