Network
"Kalkulasi peluang sulit dilakukan sekarang, mengingat peta persaingan belum terbentuk. Yang pasti, popularitas RK yang disebut beberapa lembaga survey berada empat besar adalah fakta politik yang tidak bisa dibaikan," terangnya.
Karim juga memperkirakan, keputusan Ridwan Kamil diusung oleh partai koalisi tersebut masih sangat terbuka dan dinamis.
Baca Juga: Cucu Pendiri NU, KH Ghozi Wahid Wahab Hasbullah Jagokan Ridwan Kamil di Pilpres 2024
"Segalanya masih mungkin. Semua pintu masih terbuka. Semua bakal calon yang memiliki modal elektoral masih akan bermanuver, dan membuat ombak agar hawa politik tetap segar," tandasnya.
Seperti diketahui, Ridwan Kamil yang kini menjadi Gubernur Jabar, menemui sejumlah petinggi partai pada pekan lalu.
Mantan Wali Kota Bandung itu bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, hingga petinggi Partai NasDem.
Khusus pertemuan dengan Airlangga, dilakukan beberapa hari usai Partai Golkar memantapkan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu, bersama Partai PAN dan PPP.
Namun, Ridwan Kamil menampik pertemuan dengan Airlangga Hartarto di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Minggu, 15 Mei 2022 bukan terkait Pilpres 2024.
Baca Juga: Jokowi: Masyarakat Boleh Lepas Masker, Pelaku Perjalanan Tak Perlu Tes Usap
RK menyebut pertemuan itu hanya sebatas komunikasi politik antara Pimpinan Daerah dengan ketua Parpol.
