Network
GALAMEDIA - LeBron James menjadi figur publik yang paling vokal mengutuk tragedi penembakan massal yang menewaskan 19 anak dan dua orang guru di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, Rabu 24 Mei 2022.
LeBron bersama sejumlah seleb lainnya mengungkapkan kemarahan sekaligus duka mendalam atas kejadian yang mengguncang publik Amerika Serikat tersebut.
“Harus ada perubahan! HARUS!” demikian kutipan cuitan bintang basket tersebut melalui aku Twitter seperti yang dikutip dari DailyMail.
Baca Juga: Spesifikasi Infinix Hot 10s, HP Sejutaan Baterai Besar 6000 mAh
Salvador Ramos, siswa sekolah menengah berusia 18 tahun disebut sebagai pelaku serangan maut. Ini diungkap oleh Gubernur Texas Gregg Abbott.
Sebelumnya di hari yang sama, Ramos menembak mati neneknya. Tragedi Ulvade Texas menjadi salah satu penembakan massal paling mematikan dalam sejarah Amerika dan penembakan sekolah terburuk di sekolah dasar sejak pembantaian Sandy Hook pada 2012.
Selain LeBron, bintang Captain America Chris Evans lebih dulu menyerukan 'reformasi akal sehat' berkaitan dengan penggunaan senjata api di Amerika.
Baca Juga: Spesifikasi Asus ROG Phone 5s vs Asus ROG Phone 5s PRO, Baterai 6000 mAh Harga Mulai Rp 9 Jutaan
Hanya beberapa jam setelah penembakan, Presiden Joe Biden memerintahkan agar semua bendera Amerika Serikat di gedung-gedung pemerintah dan pangkalan militer di seluruh dunia dikibarkan setengah tiang.
Selain selebriti, politisi papan atas Amerika juga ikut menyuarakan kemarahan dan tuntutan akan reformasi, regulasi baru, dan legalisasi akan penggunaan dan kepemilikan senjata api.
Mantan calon presiden AS Hillary Clinton mengatakan doa saja tidak cukup.
“Kita hanya membutuhkan legislator yang bersedia menghentikan kekerasan senjata di Amerika yang membunuh anak-anak kita,” cuitnya.
Baca Juga: Spesifikasi Tecno Spark 8C, HP Entry Level Baterai JUMBO
Rekannya sesama Demokrat dan Senator New Jersey, Cory Booker juga melontarkan tuntutan senada.
“Kata-kata tak ada artinya jika kita terus tidak melakukan apa pun untuk mengakhiri penembakan yang kejam ini..” ujarnya di media sosial.
Keprihatinan juga datang dari kalangan Republik yang selama ini mendukung kepemilikan senjata api oleh warga sipil.***
