Menurut Musk, jumlah bot sebenarnya mungkin empat kali lebih banyak dari perkiraan yang diberikan Twitter.
Bot dapat digunakan di media sosial untuk menyebarkan berita palsu atau menciptakan kesan terdistorsi tentang seberapa luas informasi dikonsumsi dan dibagikan.
Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Temui Ganjar Pranowo Bahas Minyak Goreng dan Banjir Rob
CEO Twitter Parag Agrawal menyebutkan, kurang dari lima persen akun yang aktif pada hari tertentu di Twitter adalah bot, tetapi analisis tidak dapat direplikasi secara eksternal untuk menjaga kerahasiaan data pengguna.
Namun, Musk telah mengabaikan tanggapan dari Twitter tersebut dan menegaskan kembali sikapnya itu pada Senin, 6 Juni 2022.***