Nanas Kabupaten Bandung Barat Pernah Mengalami Masa Keemasan, Buahnya Besar dan Rasanya Manis

- 17 Juni 2022, 14:26 WIB
Tugu Nanas di Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan.
Tugu Nanas di Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan. /Dicky Mawardi/Galamedia/

GALAMEDIA - Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama ini dikenal sebagai daerah penghasil susu sapi dan sayuran.

Ternyata, KBB juga memiliki sejumlah potensi buah-buahan yang sempat terkenal. Sebut saja, salak Batujajar, dan durian Cirawamekar Cipatat.

Namun, kini semua sudah tinggal nama. Ratusan hektare tanaman nanas sudah beralih fungsi. Begitupun dengan durian, juga bernasib sama.

Baca Juga: Ratusan Pelaku Ekraf Ikuti Workshop Pengembangan Kapasitas SDM Ekonomi Kreatif

Tak ada lagi warga yang khusus menanam durian. Adapun pohon durian yang sampai sekarang masih berdiri tegak merupakan warisan masa lalu.

Ada satu lagi, komoditas buah-buahan yang sempat terkena, yaitu nanas. Jika salak dari Batujajar, dan durian dari Cipatat, nanas dulunya banyak tumbuh di Kecamatan Cikalongwetan.

Kejayaan tiga buah-buahan tersebut, terjadi saat wilayah KBB menjadi bagian dari Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Homeschooling Entrepreneur: Tanamkan Mental dan Pola Pikir Entrepreneurship Melalui Homeschooling

Seperti halnya nanas, pernah mengalami masa kejayaan. Dimana nanas asal Cikalongwetan ini, diklaim memiliki rasa manis.

Ketika itu, tanaman nanas banyak dibudidayakan warga Salagombong, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan. Dibuktikan dengan berdirinya tugu nanas di tempat tersebut.

Masa kejayaan nanas terjadi dalam kurun waktu tahun 1960 sampai 1980-an. Dulu, puluhan kios atau jongko penjual Nanas berderet-deret di sepanjang Jalan Raya Cikalongwetan.

Baca Juga: FIFA Umumkan 16 Kota Tuan Rumah Piala Dunia 2026, PERTAMA Digelar di Tiga Negara dengan 48 Tim Peserta

Menurut salah seorang warga, Ii Sasmita (72) pohon nanas yang berada di kawasan Cikalongwetan tumbuh berdampingan dengan kebun teh Panglejar dan Maswati.

"Selain di lahan milik sendiri, warga juga menanam di samping perkebunan teh. Lahan Pasar Cikalong juga dulunya kebun nanas," kata Ii Sasmita, beberapa waktu lalu.

Ketika itu, Pemkab Bandung sampai membuka perkebunan nanas di Desa Mandalamukti. Hal itu dilakukan untuk memenuhi tingginya permintaan pasar.

Baca Juga: Spesifikasi Huawei P50 Pro HP 5G Papan Atas Harga Pantas

Sebagai daerah penghasil nanas yang terkenal, di Desa Mandalamukti dibangun Tugu Nanas.

"Sebelum ada Tol Cipularang, masih banyak pedagang yang menjual nanas Cikalongwetan, terutama di Cihamerang dan Warung Jati. Tapi sekarang, sejak ada jalan tol kendaraan yang lewat kian sepi. Pedagang nanas juga memilih tutup," tuturnya.

Warga lainnya, Imron (60) mengatakan nanas Cikalongwetan sebagian besar dibeli bandar untuk dijual kembali ke Pasar Dulatip (Pasar Baru Kota Bandung).

Baca Juga: Mengurai Kemacetan Pemerintah Akan Bangun Jalan Tol dari Caringin Menuju Puncak Sepanjang 18 Kilometer

Menurutnya, nanas Cikalongwetan selain buahnya besar, juga rasanya manis. Ketika dimakan akan terasa segar di mulut.

"Hancurnya nanas Cikalongwetan terjadi sejak ada Tol Cipularang. Karena sepi, warga jadi malas menanam nanas. Malah benihnya dijual ke Subang, jadinya di sini kehilangan ciri khasnya," kata Imron.

Hilangnya potensi buah-buahan ini menjadi "PR" besar bagi Pemkab Bandung Barat yang kini menginjak usia 15 tahun. Bagaimana mengembalikan masa keemasan lalu sehingga ekonomi masyarakat juga akan kembali tumbuh .***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah