Menkeu Sri Mulyani Keliru, Dedi Mulyadi Sebut Kontribusi Sektor Pertanian Sebenarnya Sangat Besar

- 29 Juni 2022, 17:08 WIB
Dedi Mulyadi./pikiran-rakyat.com
Dedi Mulyadi./pikiran-rakyat.com /

GALAMEDIA - Menteri Keuangan Sri Mulyani dinilai keliru kalau melihat kontribusi kehutanan dalam perekonomian, sebatas penjualan kayu. Karena efek keberadaan kehutanan, ke sektor lain sangat besar.

"Kalau dilihat hanya dari penjualan kayu, maka kontribusi ke perekonomian nasional kecil hanya 0,66 persen dari produk domestik bruto. Padahal riil kontribusi di sektor lain, sangat besar. Itu harusnya dilihat," kata Dedi Mulyadi, Wakil Ketua Komisi IV, Rabu, 29 Juni 2022.

Dedi memberikan tanggapan setelah Menkeu Sri Mulyani menyebutkan komposisi sektor kehutanan hanya Rp5 triliun terhadap PNBP. Kontribusi itu kecil, kata Sri Mulyani dibandingkan sektor lainnya.

Menurut Kang Dedi Mulyadi, melihat kehutanan jangan hanya dari kaca mata jual kayu. Kehutanan memberikan efek besar atas sektor lain.

Kehutanan memberikan kontribusi penting penyediaan sumber air baku untuk industri, untuk waduk yang menggerkan listrik, industri, perikanan sampai ke sektor wisata.

Baca Juga: ODT Askar Kauny, Usbob Ajak Jafrial Jasman Menghafal Al Quran dengan Metode Kauny

Jika semua itu dihitung secara ekonomi, maka nilainya akan sangat besar. Pegunungan tanpa ada hutan tidak akan lahir sumber air baku untuk PDAM dan lainnya.

"Contohnya Gunung Wayang tanpa ada kehutanan maka tak akan ada waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur. Dari hutan Gunung Wayang itu mengalir membentuk sungai Citarum yang menjadi bahan baku waduk," katanya.

Dari Waduk Jatiluhur menjadi pembangkit listrik tenaga air. Nilai pasokan listrik dari Jatiluhur untuk Jawa-Bali sangat besar nilainya.

Lalu hasil budidaya ikan, setiap tahun juga sangat besar. Dari Waduk Jatiluhur, menjadi bahan baku air sawah ke Karawang, Subang yang luas lahannya ribuan hektare. Nilai ekonomi dari itu sangat besar.

Baca Juga: Harga Huawei P40 Terbaru dan Spesifikasi Lengkap

"Penyangga beras nasional sangat tergantung dari daerah itu. Kalau pasokan air dari irigasi tak benar, maka akan terganggu ke proses produksi lahan," katanya.

Sehingga cara pandang atas kehutanan, kata Dedi, jangan sempit sebatas jual kayu. Ada nilai ekonomi besar ke bidang lain dari kehutanan. Jika kawasan hutan rusak atau hilang maka sektor lain akan terganggu atau lumpuh.

Belum lagi sebagai penghasil oksigen yang nilainya juga sangat besar kalau dikonversi secara ekonomi. Sehingga Kang Dedi Mulyadi melihat bahwa kehutanan ini sangat strategis dalam pembangunan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x