DKP Jabar Rehabilitasi Tambak di UPTD PAPLWU Karawang

- 21 Juli 2022, 17:37 WIB
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar, Hermansyah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar, Hermansyah. /

GALAMEDIANEWS - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Hermansyah melakukan peletakan batu pertama pekerjaan Rehabilitasi Tambak di UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara (PAPLWU) Karawang, Rabu, 10 Juli 2022.

Tambak tersebut, berlokasi di UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara (PAPLWU), Desa Pusakajaya Utara Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang.

Menurutnya pekerjaan rehabilitasi tambak tersebut merupakan bagian dari upaya dukungan pencapaian salah satu sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. Antara lain, meningkatnya produksi dan produktivitas, serta nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan.

"Pada gilirannya, turut mendukung pula terhadap capaian sasaran Gubernur, yaitu Jawa Barat sebagai daerah pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan yang mandiri," ungkapnya disela-sela kegiatan.

Selain itu, hal ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Pusat cq Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing, melalui peningkatan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional.

Baca Juga: KORIKA Adakan Webinar Kecerdasan Artifisial Bidang Kesehatan Melalui Pengembangan Genomic Indonesia

"Pada tataran praktis, rehabilitas tambak ini adalah suatu penerapan atau aplikasi teknologi di bidang budidaya perikanan air payau dan laut, yang dapat dijadikan suatu percontohan di wilayah Provinsi Jawa Barat, dalam mengelola sumber daya perikanan secara optimal," jelasnya.

Hermansyah menjelaskan, perbedaan dari desain tambak ini dibandingkan dengan tambak lainnya adalah konstruksinya yang menggunakan beton.

Sementara tambak pada umumnya hanya kolam petakan tanah biasa, ataupun kolam yang dilapis oleh plastik. Dengan konstruksi ini, terdapat keunggulan yang dapat diraih.

"Antara lain, pekerjaan persiapan dan pemanenan lebih mudah, lebih optimal dalam mengelola kualitas air, kepadatan tebar benih dapat lebih tinggi, dan dapat mencapai Tiga siklus tanam dalam Satu tahun," terangnya.

Ia berharap kombinasi tersebut, akan memberikan hasil panenan yang relatif lebih baik daripada konstruksi tambak biasa. Dengan adanya keunggulan dari penerapan teknologi budidaya Perikanan yang lebih baik.

Baca Juga: Cinta Setelah Cinta Episode 21 Juli 2022: Ayu Mendapat Teror, Niko Tampak Babak Belur

"Semoga dapat berkontribusi pula pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disetorkan ke Kas Daerah," ujarnya.

Rehabilitasi tambak yang dikerjakan ini adalah suatu pekerjaan konstruksi fisik yang meliputi area seluas 7.000 m2. Nantinya, akan terdiri dari Sembilan petakan tambak, berikut kelengkapan pendukungnya berupa saluran masuk dan buang, sumur air, dan kelistrikan.

"Adapun urutan pekerjaan adalah pengurugan tanah, pemadatan tanah,
pembuatan kolam atau petakan tambak dari beton, pembuatan instalasi pendukung yaitu saluran masuk dan buang, sumur bor, dan kelistrikan, serta finishing," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah