Kuota PPDB SMA/SMK Tahap Pertama di Jabar Masih belum Terpenuhi

- 22 Juni 2020, 18:23 WIB
Panitia Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) memeriksa data peserta PPDB di SMA Negeri 3 Bandung, Jln. Belitung, Kota Bandung, Selasa 9 Juni 2020). Hari ini, hasil seleksi PPDB tingkat SMA/SMK diumumkan. (darma legi)
Panitia Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) memeriksa data peserta PPDB di SMA Negeri 3 Bandung, Jln. Belitung, Kota Bandung, Selasa 9 Juni 2020). Hari ini, hasil seleksi PPDB tingkat SMA/SMK diumumkan. (darma legi) /

GALAMEDIA - Jumlah kuota seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK di Jawa Barat pada tahap pertama tidak terpenuhi. Sejauh ini dari 204.845 pendaftar yang diterima sebanyak 111.976, sementara kuotanya 149.977 siswa.

"Artinya dari jumlah yang diterima itu tidak juga memenuhi kuota yang 50 persen, baik dari jalur afirmasi, prestasi dan jalur perpindahan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Dedi Supandi, saat dihubungi via telepon seluler, Kota Bandung, Senin, 22 Juni 2020.

Menurutnya, penyebab masih belum terpenuhi kuota SMA itu karena mayoritas siswa maupun orang tua hanya mendaftar di satu sekolah. Sehingga masih ada sekolah-sekolah yang kosong.

Baca Juga: Uji Sampel Hingga 3.000 per Hari, Pemprov Jabar Catatkan Rekor

Sementara untuk jenjang SMK, kebanyakan mendaftar di satu jurusan saja, sehingga banyak jurusan lain yang kosong. Padahal pihak panitia PPDB telah memberikan penjelasan terkait informasi dan grade terkait jurusan yang didaftarkan.

"Jadi akhirnya ada 12,6 persen, kuota SMA/SMK yang disiapkan di tahap pertama akan dialihkan ke tahap kedua. Untuk kuota zonasi ditambah 62,6 persen. Ini memberikan peluang lebih besar kepada jalur zonasi," terangnya.

Selain itu, dengan membludaknya warga yang mengakses situs PPDB Jabar, menyebabkan server terganggu. Sehingga berimbas pada pengumuman hasil seleksi PPDB SMA/SMK yang sulit diakses.

Baca Juga: Arena Kampanye Kosong Trump Bantah Dikerjai Tiktoker dan K-popper

"Ini menjadi evaluasi untuk kedepannya, karena dengan membludaknya warga yang mengakses ke link tersebut, maka ada yang bisa dan enggak," ujarnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x