Emisi Gas Rumah Kaca Menurun Drastis Selama Pandemi, Kearifan Lokal Ikut Berikan Peranan

- 5 Juli 2020, 11:20 WIB
Ilustrasi (Pixabay/marcinjozwick)
Ilustrasi (Pixabay/marcinjozwick) /

Dalam webinar itu ikut berbicara perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Ratnasari Wargahadibrata. Menurut dia, saat ini negara-negara di Asia Pasifik menyumbang‎ hingga 40 persen emisi gas kaca.

Negara-negara maju paling besar menyumbang emisi gas kaca hingga 60 persen. Kondisi itu berdampak pada krisis iklim yang kini dirasakan. Contohnya seperti musim panas yang berkepanjangan sehingga berdampak pada kekeringan hingga musim hujan yang juga lebih panjang.

"Dampak lainnya air tanah sudah terkontaminasi air laut (intrusi air laut) karena permukaan air laut yang meningkat. Itu dampak krisis iklim yang sudah dan sedang kira rasakan. Jadi, climate change itu bukan hoaks," jelas Ratnasari.

Baca Juga: Didukung Penuh Elon Musk, Kanye West Calonkan Diri Jadi Presiden AS

Senada dengan yang disampaikan Tri, Ratnasari juga menyebut penyumbang terbesar peningkatan emisi gas rumah kaca di dunia adalah penggunaan fosil fuel yang jadi bahan bakar kendaraan transportasi. Di masa pandemi, emisi gas rumah kaca akibat kendaraan bemotor justru jadi berkurang.

"Saat pandemi Covid 19, emisi gas rumah kaca ini berkurang signifikan sekali terutama di sektor transportasi karena orang-orang di rumah tidak di luar," kata dia.

"Penurunannya mencapai 13-16 persen. Tapi konsumsi energi tidak turun signifikan karena orang di rumah menggunakan listrik untuk kebutuhan masing-masing," sambungnya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Hukum Unpad, Ida Nirlinda menuturkan, mengurangi emisi gas rumah kaca supaya tidak memperparah krisis iklim bisa dilakukan dengan mengurangi transportasi sebagai efisiensi energi.

Baca Juga: Hanya Tiga Menteri Bisa Bertahan, Ini Pandangan Ekonom Soal Reshuffle Kabinet

Indonesia, ujar dia, bahkan memiliki kelebihan lain yang bisa dimanfaatkan. Indonesia dengan beragam suku dan adat, memiliki kearifan lokal yang sangat mendukung kelestarian lingkungan.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x