Beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait mengecam pembakaran Al-Qur’an.
Ketua Departemen Sinode untuk hubungan Gereja Rusia dengan masyarakat dan media massa, Vladimir Legoyda mengecam insiden itu sebagai “vandalism yang tidak dapat diterima”.
Baca Juga: Jelang Liga 1 BRI Persib vs Borneo FC, Febri dan Klok Siap Bergabung
“Batas kemanusiaan tidak bisa dilanggar, dan kesucian agama tidak bisa dilukai dalam perjuangan politik,” kata legoyda di twitter, sebagaimana dilansir Daily Sabah.
Sementara komunitas Yahudi di Turki mengutuk tindakan Paludan menyebutnya sebagai “kejahatan kebencian” dan “terror religious”.
“Kami mengutuk keras Rasmus Paludan dan orang-orang yang mengizinkannya membakar Al-Qur’an,” kata komunitas itu melalui Twitter Sabtu 21 Januari 2023.
"ini adalah kejahatan kebencian, tindakan teror agama. Kita semua harus menghormati keyakinan dan budaya masing-masing," tulisa mereka lagi.***