Network
GALAMEDIANEWS – Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) bisa kembali dilakukan di hari yang sama jika gagal dalam pelaksanaan prakteknya untuk memberikan keringanan bagi masyarakat yang hendak membuat surat tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dir Regident) Korlantas Polri Brigadir Jenderal Yusri Yunus, seperti yang dilansir dari Antara News.
Namun dia menekankan bukan berarti mencoba terus-menerus hingga lulus maksimal dua atau tiga kali, dengan aturan yang sudah ditetapkan.
“Beberapa kali ini jangan diartikan sampai dia lulus ya, mereka bisa mencoba dengan aturan yang sudah ada, ya maksimal itu dua atau tiga kali,” ucap Yusri saat dihubungi pada Rabu, 3 Februari 2023.
Menurutnya, jika pemohon pembuatan SIM C diberikan kebebasan untuk mencoba secara berulang kali hingga sampai lulus, maka tentunya akan menghambat antrian masyarakat yang juga ingin ikut praktek pembuatan SIM.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan pemohon gagal dalam ujian praktik membuat sim, contoh yang sering terjadi adalah rasa grogi atau cemas.
“Ya kalau kita berikan sampai dia lulus, misal dia baru lulus 10 kali percobaan kan nantinya yang dibelakang akan marah-marah dong. Karena antrian akan panjang, bisa saja dia grogi pada saat ujian,” ucap Yusri.
Maka dari itu, pihaknya memberikan kesempatan kepada mereka yang gagal dalam praktek atau belum dinyatakan lulus, untuk mencoba kembali di pusat pelatihan yang sudah disediakan di Indonesia Safety Driving Centre (SDC), Serpong Utara, Tangerang Selatan, dan juga di Satpas Daan Mogot setiap hari Sabtu.
Baca Juga: 7 Ciri Orang Cerdas dengan IQ tinggi, Salah Satunya Suka Pelihara Hewan?
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan bahwa fasilitas yang disediakan untuk memberikan edukasi pembuatan SIM oleh pihak terkait sudah bagus, namun dirinya tidak setuju dengan oknum-oknum yang mempermudah proses kelulusan.
“Menurut saya itu itu sudah bagus, selama itu buat proses belajar. Hanya saja saya tidak setuju terhadap oknum-oknum yang mempermudah (proses kelulusan),” kata Sony saat dihubungi pada Rabu.
Dirinya khawatir dengan adanya pihak biro jasa yang bisa membantu mempermudah proses pembuatan SIM, padahal memiliki SIM bukan hanya dalam bentuk fisiknya saja, melainkan kesadaran akan berkendara yang aman harus diketahui juga.
Supaya bisa meminimalisir terjadinya pengulangan praktek pembuatan SIM, nantinya pihak terkait bisa memberikan beberapa edukasi yang dapat dipelajari oleh pemohon
SIM sendiri sangat diperlukan untuk seseorang yang hendak mengendarai kendaraan, baik itu motor, mobil, hingga kendaraan besar seperti bus atau truk, serta sebagai bukti kompetensi bagi seseorang yang telah lulus dalam praktik pembuatan SIM.***
