Kualitas Bangunan di Turki Jadi Sorotan Tajam, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay Ikut Menanggapi, Apa katanya?

- 13 Februari 2023, 15:09 WIB
Seorang petugas penyelamat berjalan melewati sebuah bangunan yang rusak, setelah gempa bumi mematikan di Adiyaman, Turki
Seorang petugas penyelamat berjalan melewati sebuah bangunan yang rusak, setelah gempa bumi mematikan di Adiyaman, Turki /REUTERS/Sertac Kayar/

Semntara itu, Kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan bahwa Jaksa penuntut di Adana memerintahkan penahanan 62 orang dalam sebuah investigasi terhadap bangunan yang runtuh.

Selain di Adana, jaksa penuntut juga meminta penangkapan 33 orang di Diyarbakir dengan alasan yang sama.

Baca Juga: Penyalaan Lilin di Amerika Serikat Sebagai Bentuk Penghormatan Untuk Korban Gempa Turki-Suriah

Dikatakan bahwa 8 orang telah ditahan di Sanliurfa dan 4 orang di Osmaniye sehubungan dengan bangunan-bangunan yang runtuh yang diyakini memiliki masalah, seperti tiang-tiang yang dicopot.

Polisi juga telah menahan pengembang sebuah kompleks perumahan yang runtuh di Antakya di Bandara Istanbul saat ia bersiap untuk naik pesawat menuju Montenegro pada Jumat malam dan ia secara resmi ditahan pada hari Sabtu, menurut Anadolu.

Baca Juga: Update Korban Gempa Turki dan Suriah: Mengharukan, Bayi Terselamatkan Tetapi Jumlah Kematian Terus Meningkat

Gempa bumi ini terjadi ketika Erdogan sedang menghadapi pemilihan presiden dan parlemen yang dijadwalkan pada bulan Juni. Bahkan sebelum bencana ini, popularitasnya telah menurun karena inflasi yang melonjak dan mata uang Turki yang merosot tajam.

Beberapa orang yang terkena dampak gempa dan para politisi oposisi menuduh pemerintah lamban dan tidak melakukan upaya bantuan sejak awal, dan para kritikus mempertanyakan mengapa tentara, yang memainkan peran kunci setelah gempa bumi tahun 1999, tidak dilibatkan lebih cepat.

Erdogan telah mengakui adanya masalah-masalah, seperti tantangan untuk mengirimkan bantuan meskipun jaringan transportasi rusak, namun ia mengatakan bahwa situasi telah terkendali.***

Halaman:

Editor: Imam Ahmad Fauzan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah