"Kami perlu memperjelas posisi kami. Kami perlu melihatnya. Kami harus menguburkannya dengan benar untuk memberikan penghormatan kepada yang meninggal," tambah Mutana.
Kedua bersaudara ini tidur di dalam mobil dan meminta bantuan kepada orang-orang yang mereka temui. Mereka menghubungi kru penyelamat dari Korea Selatan dan Hungaria, namun diberitahu bahwa akan membutuhkan waktu satu bulan bagi alat berat untuk masuk ke apartemen tempat Samar Zora tinggal dan membersihkan puing-puing reruntuhan.
Pada hari Sabtu, seorang pria dengan kamera inframerah mengunjungi lokasi tersebut dan menunjukkan kepada Muthana di mana ia harus menggali. Tiga orang pria lokal datang untuk membantu tetapi harus pergi karena terlalu berbahaya.
Saudara-saudara itu juga menghubungi seorang teman Samar dan menemukan rumah sakit dan pemakaman setempat di mana kuburan massal berada.***