Anjuran Muhammadiyah, Alihkan Dana Kurban untuk Bantu Penanganan Covid 19

- 22 Juli 2020, 20:17 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /




GALAMEDIA - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo menyatakan, dalam pelaksanaan kurban pada peringatan Idul Adha di tengah pandemi Covid 19 ini, sebagian dana kurban warga Muhammadiyah akan dialihkan untuk membantu penanganan Covid 19.

Kebijakan PDM Kota Solo tersebut, di samping untuk mendukung upaya pemerintah menangani penyebaran Covid 19, juga untuk mengurangi risiko penularan Covid 19 saat dilaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Ketua PDM Kota Solo, H. Subari, mengungkapkan, Rabu, 22 Juli 2020, pandemi Covid 19 yang termasuk dalam status bencana non-alam menjadi pertimbangan kebijakan untuk mengalihkan penggunaan dana kurban.

Baca Juga: Siapa Penerus Tahta Kasultanan Kasepuhan Cirebon?

Persyarikatan umat Islam yang warganya tersebar di berbagai pelosok Tanah Air itu menganjurkan, warga Muhammadiyah agar membayarkan dana senilai hewan kurban untuk membantu penanganan Covid 19.

“Anjuran Muhammadiyah, kurban bisa diwujudkan dana untuk membantu penanganan Covid 19. Fatwa ulama Muhammadiyah menyatakan, membantu bencana itu hukumnya wajib. Sedangkan kalau melaksanakan kurban kan sunnah muakaddah,” jelasnya.

Menurut H. Subari, Muhammadiyah pernah menyalurkan bantuan dari dana kurban saat terjadi bencana tsunami di Aceh tahun 2004. Dalam bencana alam terburuk itu, banyak warga Muhammadiyah yang jatuh korban, sehingga dana kurban saat itu diwujudkan uang untuk membantu korban bencana tsunami Aceh.

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Kab. Tasikmalaya Selamatkan Uang Negara Rp 3,6 Miliar

Pengelolaan dana kurban yang disalurkan untuk bantuan korban bencana, sambung Ketua PDM Kota Solo itu, di Muhammadiyah ditangani lembaga Lazismu.

Namun dia menegaskan, warga Muhammadiyah yang sudah telanjur membeli hewan kurban tetap bisa melaksanakan penyembelihan dan membagikannya kepada yang berhak dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Menjelang hari raya kurban tahun 1441 Hijriah ini, di Masjid Agung Keraton Surakarta akan tetap dilaksanakan salat Idul Adha. Pertimbangan pengurus Masjid Agung, karena lahan di halaman masjid cukup luas untuk menampung jemaah shalat Ied dengan jarak antar jemaah sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Skandal dengan Stafnya Terbongkar, Seorang Menteri di Selandia Baru Dipecat

Ketua Pengurus Masjid Agung Keraton Surakarta, Muhammad Muhtarom, menjelaskan, protokol kesehatan yang akan diberlakukan bagi jemaah shalat Idul Adha, yaitu seluruh jemaah masjid wajib mengenakan masker, cuci tangan dan cek suhu badan.

Seusai shalat pengurus masjid juga tetap melaksanakan penyembelihan hewan qurban secara tertutup untuk mencegah kerumunan saat pembagian daging kurban.

"Panitia akan menentukan pos titik distribusi daging kurban. Hanya di pos yang telah ditunjuk itu yang menjadi prioritas distribusi. Proses penyembelihan hewan kurban dan pembagiannya akan dikawal aparat Polri dan TNI," tutur Ketua Pengurus Masjid Agung Keraton Surakarta itu.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x