MoU KADIN dengan Australia Barat: Peluang Berkembangnya Industri Baterai dan Kendaraan Listrik di Indonesia

- 23 Februari 2023, 18:20 WIB
Perintah Australia Barat dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang kemitraan
Perintah Australia Barat dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang kemitraan /Pixabay ( Painter06)/

GALAMEDIANEWS - Perkembangan industri Baterai dan kendaraan listrik tanah air sepertinya semakin menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini ditandai salah satunya dengan adanya kesepakatan Kerjasama antara Pemerintah Australia Barat dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia atau KJRI Perth telah hadir dan menjadi saksi pada penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU Pemerintah Australia Barat dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau KADIN.

Baca Juga: Mobil Listrik Esemka EV Di IIMS 2023, Ini Spesifikasi dan Kisaran Harganya

Penandatanganan nota kesepahaman ini untuk menjajaki peluang kemitraan dalam mineral penting untuk industri baterai dan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) yang sedang berkembang pesat pada saat ini, baik di Australia maupun di Indonesia.

Waktu penandatangan nota kesepahaman atau MoU ini dilakukan Pemerintah Australia Barat dengan Indonesia pada hari Selasa 21 Februari 2023. 

Lokasi penandatanganan MoU ini dilakukan di Perth, Australia Barat. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Ketua KADIN Arsjad Rasjid dan Deputy Premier Hon Roger Cook MLA.

Penandatanganan MoU ini merupakan sebagai tindak lanjut dari pertemuan dan komitmen dalam Forum B20/G20 di Bali pada Bulan November 2022 yang lalu. Kemitraan antara Australia Barat dan Indonesia ini diharapkan dapat membuka peluang di sektor industri terutama sektor industri Baterai.

Hal ini dikarenakan cadangan mineral yang melimpah di kedua negara dapat menghasilkan baterai EV yang saat ini menjadi industri penting di berbagai negara. 

Dilansir dari berbagai sumber, Australia Barat merupakan sebagai pemasok utama Litium dan Indonesia sebagai produsen nikel terkemuka dunia.

Baca Juga: Kepala Kejati Jabar Asep N Mulyana Sah, Dilantik Menteri Yassona Laoly Jadi Dirjen di Kemenkumham

Kedua bahan baku tersebut yakni Litium dan Nikel merupakan komponen penting dalam pembuatan baterai pada kendaraan listrik. Menurut Ketua KADIN Arsjad Rasjid, moment dan kesempatan ini harus dimaksimalkan untuk pengembangan industri Baterai di Tanah Air.

“Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk bersama-sama mengembangkan pabrik manufaktur baterai kelas dunia di Indonesia dengan memanfaatkan litium Australia dan investasi (dengan pengembalian yang menguntungkan tentunya) untuk mewujudkan potensi cadangan nikel Indonesia dan tenaga kerja yang melimpah. 

Bersama-sama, kami dapat memasok dunia dengan baterai yang kami produksi Bersama,” ucap Ketua KADIN Arsjad Rasjid.

Dengan MoU yang sudah disepakati tersebut, KADIN dan Pemerintah Australia Barat akan membentuk kemitraan industri dalam rantai pasokan mineral penting dan berbagi informasi tentang pembaruan legislatif atau peraturan.

MoU ini diharapkan dapat mempercepat kerja sama dan merangsang perkembangan industri untuk mendukung sektor baterai dan EV global. MoU tersebut juga mencerminkan komitmen kedua negara untuk mempromosikan investasi dan kerja sama untuk saling menguntungkan antara Australia Barat dan Indonesia.

Baca Juga: 10 PTN Favorit versi Kemendikbud Menjelang SNBT Sebentar Lagi

Australia Barat dan Indonesia memiliki sejarah kerjasama di sektor sumber daya. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa perusahaan pertambangan Indonesia beroperasi di Australia Barat dan perusahaan Australia Barat berinvestasi di sektor pertambangan Indonesia.

Nota kesepahaman tersebut diyakini akan memperkuat ikatan ekonomi dan budaya antara Australia Barat dan Indonesia. Pada hari yang sama KADIN juga bertemu dengan tiga perusahaan Australia yang bergerak di bidang pertambangan, yaitu Global Lithium, Lightning Minerals dan Mineral Aliance Asset Ltd.***

Editor: Imam Ahmad Fauzan

Sumber: kemlu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah