GALAMEDIA - Foto anak perempuan berjilbab dengan senapan serbu AK-47 mendadak viral. Anak belasan tahun bernama Qamar Gul itu bukan teroris ataupun anggota kelompok ekstrem. Tanpa pengalaman militer apalagi keterampilan menggunakan senjata api, ia menghabisi dua pasukan Taliban dan melukai beberapa lainnya.
Semua dilakukannya tanpa pikir panjang setelah sulung dari dua bersaudara itu menyaksikan pemandangan yang tak terbayangkan. Ia menyaksikan ayah dan ibunya dieksekusi dengan mata kepala sendiri. Eksekusi dilakukan ekstremis Taliban di halaman rumahnya.
Baca Juga: Wagub Jabar Minta Andikpas Lebih Banyak Dijejali Pendidikan Keagamaan
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (23 Juli 2020) setelah viral dan dianggap sebagai pahlawan, Gul akhirnya mau sedikit memberikan keterangan kepada media. Warga Afghanistan yang tak tahu pasti usianya itu mengaku siap jika harus ‘bertarung lagi' dengan anggota Taliban.
Gul meraih AK-47 milik mendiang ayahnya dan melepaskan tembakan setelah melihat orangtuanya ditembak mati dari jarak dekat. Para ekstrimis menyerbu rumahnya di Provinsi Ghor karena orangtuanya dianggap mendukung pemerintah.
Baca Juga: Bupati: Rencana Jalan Tol Di Ciamis Bisa Tingkatkan Kemajuan Pembangunan
Terungkap juga jika kala itu Gul dan adiknya tengah tidur saat terdengar letusan senjata. Menyaksikan pemandangan mengerikan, keduanya lantas meraih senjata yang selama ini sengaja disimpan mendiang ayahnya di rumah.
“Aku tak lagi takut Taliban, aku siap jika harus kembali berhadapan dengan mereka,” ujarnya kepada AFP melalui saluran telepon. “Aku bangga telah menghabisi para pembunuh ayah dan ibu,” lanjutnya.
Baca Juga: Beda Pendapat
Gul tak ragu melawan kelompok Taliban karena yakin mereka akan memburunya dan adik laki-lakinya, Habibullah (12). Soal AK-47 yang digunakannya, Gul menyebut dirinya tak tahu menahu mengenai senjata. Yang pasti, ia diliputi kemarahan yang sangat hingga sanggup melepaskan berondongan peluru.
“Aku hanya menarik pelatuk dan mengarahkannya pada mereka. Aku terus menembak, itu saja yang aku tahu,” paparnya. Apa yang dilakukannya berhasil mengundang warga hingga membuat pasukan yang menyerbu rumahnya mundur.
Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan AS dan China, TNI AL Siagakan Puluhan Armada Tempur di Dekat Laut China Selatan
Sempat mencoba kembali dengan pasukan baru , warga dan aparat mampu menghalau upaya serangan kedua Taliban ke rumah Gul. Kini bersama adiknya, Gul berada dalam perlindungan pemerintah. Keduanya bahkan bertemu Presiden Ashraf Ghani.
Arif Aber, juru bicara gubernur provinsi Ghor tempat insiden terjadi menyebut Gul yang diperkirakan berusia antara 14-16 tahun dan adik laki-lakinya, Habibullah merupakan simbol pejuang modern dalam perang melawan Taliban.