"Semuanya juga dikelola lewat jaringan labkesda (laboratorium kesehatan daerah) dan ini semua didanai dengan APBD DKI Jakarta," ungkap Anies dari Antara.
Lebih lanjut ia menyebutkan, kolaborasi ini melibatkan 47 laboratorium di Jakarta yang menghasilkan kapasitas testing saat ini maksimal 9.769 spesimen per hari.
"Jadi kita ini sudah hampir 10.000 spesimen per hari. Ini yang kita kerjakan. Masyarakat berada di rumah, kami di pemerintah tingkatkan kemampuan itu," paparnya.
Baca Juga: Polisi Sebut Yodi Prabowo Jalani Tes HIV di RSCM, Sebelum Meninggal Ngaku Melihat Hal-Hal Gaib
Mantan Menteri Pendidikan ini menuturkan, tes PCR per orang bukan per spesimen penting, karena bila standar tersebut dilewati, maka nilai "positivity rate" baru bisa diinterpretasikan.
"Positivity rate" adalah persentase kasus positif Covid-19 dibanding total jumlah yang diperiksa.
Menurut dia, jika jumlah yang dites orangnya sedikit, maka nilai "positivity rate" masih diragukan.
"Alhamdulillah, Jakarta sekarang telah melewati standar jumlah tes ini, bahkan sudah melewati hampir empat kali lipat standar WHO," klaim Anies.***