GALAMEDIA - Aksi unjuk rasa yang dilakukan LBP2 (Lembaga Bantuan pemantau Pendidikan) di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Senin 27 Juli 2020.
Dalam aksi damai yang digelar di depan kantor Disdik Jabar ini pun hanya terdapat satu buah mobil soundsystem yang di jaga oleh aparat kepolisian. Massa yang datang pun kurang dari seratus orang.
Ketua LBP2, Asep Buchori Kurnia yang akrab disapa AA Maung mengatakan, aksi unjuk rasa kali ini merupakan aksi damai yang ditujukan untuk mengungkapkan beberapa aspirasi.
Baca Juga: Serentak Seluruh Indonesia, Alumni Akpol 91 Bagikan Ribuan Paket Sembako ke Warga
Ia menginginkan adanya kebijakan khusus untuk dipusat diprovinsi hingga ke daerah harus sama rata. Artinya banyak anak-anak yang menjadi korban dan sudah tidak bisa melanjutkan sekolahnya lagi, terutama untuk anak-anak yang sangat miskin. Karena banyaknya ketimpangan-ketimpangan kebijakan yang diambil oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
“Saya minta kinerjanya dievaluasi oleh presiden dan melalui Dinas Pendidikan Jabar, saya minta menteri itu segera dievaluasi dan diberhentikan,” kata Asep Buchori Kurnia, seusai audiensi di Kantor Disdik Jabar.
Baca Juga: Ratusan Pengendara Motor Terciduk Tak Patuhi Instruksi Gubernur Ridwan Kamil
Kebijakan yang diambil oleh Mendikbud terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) juga dinilai tidak sesuai dengan PP No. 17 Tahun 2010
“Seharusnya, penerimaan siswa baru itu dinilai melalui hasil tes ujian nasional. Sementara saat ini, peraturan menteri bertentangan dengan peraturan yang ada,” ujarnya.