Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menambahkan, untuk menjamin keberlangsungan layanan fast track. Pihak Arab Saudi telah meminta agar MoU antara Indonesia dan Arab Saudi segera diimplementasikan. Dengan demikian, penjadwalan perjalanan fast track bisa dilakukan lebih awal.
"Akan dilakukan pembahasan bersama dengan Otoritas Bandara Soetta, Angkasa Pura 2, Imigrasi, Avsec dan maskapai untuk lokasi fasilitas fast track," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai jadwal penerbangan haji. Pihak GACA Arab Saudi telah menanyakan kepada Ditjen PHU dan maskapai penerbangan mengenai jadwal penerbangan haji.
"Jadwal sudah disusun bersama antara Ditjen PHU dan maskapai. Kami telah menyepakati bahwa rata-rata 17 kloter akan berangkat dari beberapa titik pemberhentian di Arab Saudi," katanya ***