GALAMEDIANEWS - Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023. Penetapan ini didasarkan pada keputusan Sidang Isbat (Penetapan) Awal Ramadan 1444 H yang dipimpin Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, pada hari Rabu 22 Maret 2023.
Pada Sidang isbat tahun ini dihadiri, antara lain, oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan ormas Islam, sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag. Menurut Menteri Agama menyatakan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk.'
“Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah diatas ufuk dan telah memenuhi kriteria MABIMS serta laporan rukyatul hilal, tadi kita bersepakat secara mufakat bahwa 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada hari Kamis, tanggal 23 Maret 2023 Masehi,” ucap Menag Yaqut dalam konferensi pers usai sidang isbat.
Harapan Menag Yaqut Cholil Qoumas
Menag berharap dengan hasil sidang isbat ini seluruh umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan secara bersama-sama.
Baca Juga: 25 SMA Negeri Swasta Terbaik di Kabupaten Cilacap, Akreditasi A Versi BANSM
“Semoga ini menjadi simbol cerminan kebersamaan umat Islam di Indonesia, kebersamaan ini juga mudah-mudahan menjadi wujud dari kebersamaan kita semua sebagai anak bangsa untuk menatap masa depan bangsa yang lebih baik,” ucap Menag Yaqut.
Menag juga berharap pada bulan Ramadhan tahun ini menjadi momentum untuk memperkuat kebersamaan bangsa Indonesia.
“Kita menggunakan momentum Ramadhan ini, bersama-sama mari kita jadikan ini sebagai momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah,” ucap Menag Yaqut.
Sebelumnya Menag Yaqut juga menyampaikan, sebelum menetapkan 1 Ramadan dalam sidang isbat lebih dahulu disampaikan laporan dari Tim Hisab Rukyat Kemenag. “Disampaikan bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia pada posisi antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit dengan sudut elongasi 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat,” ujar Menag Yaqut
Posisi tersebut, kata Menag Yaqut, telah memenuhi kriteria visibilitas hilal atau yang dikenal dengan imkanurrukyah yang dimana telah disepakati oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Menteri Agama RI, Menteri Agama Malaysia, dan Menteri Agama Singapura) sebagai pedoman menetapkan awal bulan kamariah.
“Di 124 titik rukyatul hilal yang di seluruh Indonesia tadi, ada beberapa orang yang telah melaporkan melihat hilal sebagaimana dilaporkan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah,” ucap Menag Yaqut.***