Mengerikan, Bola Api Besar Meledak di Sebuah Kota China, Netizen Sebut Sebagai Ledakan 'Akhir Zaman'

- 7 Agustus 2020, 01:10 WIB
Ledakan bola api di Shenyang, China.
Ledakan bola api di Shenyang, China. /

GALAMEDIA - Ledakan bola api besar di langit kota di wilayah China memicu kepanikan penduduk setempat. Awalnya para saksi mata mengira hal tersebut merupakan ledakan bom.

Dilansir express.co.uk Kamis 6 Agustus 2020, penampakan ledakan bola api besar mengerikan di atas kota padat penduduk di China tersebut berhasil terekam sejumlah saksi mata.

Video ledakan bola api dengan cepat menjadi viral di media sosial. Mereka mengklaim bahwa ledakan itu "terdengar seperti ledakan bom".

Namun, sebenarnya petir menjadi penyebab terjadinya bola api besar di kota Shenyang China setelah menghantam kabel listrik bertegangan tinggi.

Beberapa video dari sudut yang berbeda menunjukkan ledakan tiba-tiba meletus di dekat beberapa blok menara.

Bangunan yang disambar petir telah dibangun pada saat itu. Rekaman ledakan menunjukkan bola api tiba-tiba meledak sebelum "hujan percikan api" menghujani jalan terdekat.

Ledakan kuat tersebut bisa dilihat di seluruh kota. Yang mengherankan, media pemerintah Cina melaporkan bahwa kebakaran itu tidak menyebabkan korban atau kerusakan pada blok menara.

Ledakan tersebut bahkan tidak mengganggu layanan listrik setempat atau menyebabkan kebakaran.

 Penyiar stasiun televisi CCTV melaporkan bahwa bola api menghantam Distrik Tiexi di Shenyang. Bola api itu dilihat oleh ratusan orang setelah meledak saat lalu lintas jam sibuk di malam hari.

Reaksi terhadap ledakan itu cepat ketika para saksi menggambarkan pemandangan itu sebagai "neraka di bumi". Sejumlah netizen menyebutkan itu adalah "tanda akhir zaman" dan ledakan "hari kiamat".

Rekaman stasiun televisi China CCTV.
Rekaman stasiun televisi China CCTV.


Beberapa memposting bahwa itu "terdengar seperti bom meledak". Shenyang, kota berpenduduk lebih dari delapan juta di timur laut China, telah dilanda hujan deras dalam beberapa hari terakhir.

Awal pekan ini, biro meteorologi kota mengumumkan peringatan merah untuk hujan badai, level tertinggi dalam sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat di China.

Ledakan itu terjadi tepat setelah ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Beirut, menewaskan sedikitnya 137 orang dan melukai sekitar 5.000 lainnya, sementara puluhan lainnya masih hilang.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan ledakan itu disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan secara tidak aman di gudang.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x