Pabrik Milik Pengusaha Amerika Serikat di China Pun Hijrah ke Indonesia

- 10 Agustus 2020, 21:45 WIB
Pabrik PT CDS Asia di China. (Foto: South China Morning Post)
Pabrik PT CDS Asia di China. (Foto: South China Morning Post) /


GALAMEDIA - Sebuah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang bergerak di bidang industri lampu tenaga surya, PT CDS Asia (Alpan Lighting) berencana merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia.

Relokasi ini karena kemudahan investasi yang diberikan pemerintah provinsi Jawa Tengah (Jateng) ke perusahaan tersebut.

"Ini karena Pak Gubernur yang memudahkan dan memfasilitasi perusahaan kami untuk bisa berinvestasi di Jawa Tengah," kata President and CEO Alpan Lighting Danny Sooferian saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Ganjar Pranowo di kantor Gubernur Jateng, Senin 10 Agustus 2020.

Baca Juga: Erick Thohir Ingin Pelaksanaan Vaksinasi Massal Corona di Indonesia Dipercepat

Ia berharap kebijakan ini dilanjutkan karena pihaknya sudah sangat dibantu oleh tim Gubernur Jateng.

Ia mengungkapkan sebelumnya telah melakukan survei ke sejumlah negara seperti Vietnam, Thailand, dan Philipina, terkait dengan lokasi pemindahan pabriknya di China.

"Dan akhirnya kami memilih Indonesia, terutama di Provinsi Jawa Tengah."

Baca Juga: Prabowo Sudah Selesai, Habib Rizeq dan Ustaz Abdul Somad Digadang-gadang Jadi Capres 2024

"Alasan lebih khusus karena Jateng memiliki kapasitas pekerja yang bagus dan ada dukungan dari pemerintah daerah," ujarnya.

Ia juga mengaku tidak salah memilih Jateng yang begitu tanggap dengan kebutuhan perusahaan.

"Kami akan banyak merekrut tenaga-tenaga kerja potensial dan berkualitas di Jateng," kata Danny.

Dilansir Bloomberg, PT CDS Asia, salah satu unit Alpan, akan menginvestasikan 14 juta dolar AS untuk membangun pabrik di kawasan industri di Jateng.

Baca Juga: MA Tolak Gugatan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia Soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Pabrik berorientasi ekspor ini dijadwalkan untuk mulai berproduksi akhir tahun ini dan dapat mempekerjakan 3.500 orang.

Alpan memutuskan untuk memindahkan pabriknya dari Xiamen karena tarif ekspor 25 persen, dibandingkan dengan nol biaya di Indonesia.

Perusahaan AS itu termasuk di antara tujuh bisnis asing yang pindah dari China ke Indonesia, dengan investasi gabungan sebesar 850 juta dolar AS.

Baca Juga: MA Tolak Gugatan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia Soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Indonesia mencoba menarik perusahaan yang ingin pindah dari China setelah ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu diabaikan oleh perusahaan yang bergeser selama puncak perang perdagangan AS-China.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x