Presiden Jokowi Menilai Suasana di atas Kapal Pinisi Sebagai Cerminan Karakter ASEAN

- 11 Mei 2023, 17:25 WIB
Presiden Jokowi membuka sesi Retreat KTT ASEAN ke-42 Tahun 2023 pada hari kedua KTT di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT
Presiden Jokowi membuka sesi Retreat KTT ASEAN ke-42 Tahun 2023 pada hari kedua KTT di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT /Antara/
 
 
 
GALAMEDIANEWS - Presiden  Jokowi meyakini suasana saat dirinya mengajak para pemimpin negara ASEAN berlayar dengan kapal pinisi identik dengan karakter yang menggambarkan organisasi kerja sama regional tersebut, yaitu santai dan penuh kekeluargaan.
 
Dalam siaran persnya di akhir KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 11 Mei 2023. Presiden Jokowi mengatakan kegiatan kapal Pinisi itu merepresentasikan harapan Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN pada 2023.
 
"Indonesia ingin melihat ASEAN kuat, mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan tetap memegang peranan sentral di kawasan," kata Jokowi.
 
Untuk itu, ia mengaku sengaja mengajak para pemimpin ASEAN untuk menaiki kapal Pinisi pada Rabu sore 10 Mei 2023 untuk menciptakan suasana yang lebih santai dan akrab.
 
 
"Karena memang ASEAN ini satu keluarga. Ikatannya sangat kuat, kesatuannya sangat penting, untuk berlayar menuju tujuan yang sama, menjadikan ASEAN epicentrum of growth dan kawasan damai, stabil, dan sejahtera," jelasnya.
 
Setelah serangkaian pertemuan dan sesi di hari pertama, KTT ASEAN ke-42 ditutup pada hari Rabu. Menjelang penutupan KTT ASEAN pada hari Rabu, Jokowi mengajak para pemimpin ASEAN untuk berlayar dengan kapal pinisi di perairan pelabuhan Labuan Bajo.
 
Rangkaian sesi dan pertemuan puncak KTT ASEAN ke-42, yang berakhir di Labuan Bajo pada hari Kamis, menghasilkan setidaknya 11 dokumen.
 
Di antara dokumen-dokumen tersebut adalah Deklarasi tentang Pemberantasan Perdagangan Manusia melalui Penyalahgunaan Teknologi, Deklarasi Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik Regional, Deklarasi Meningkatkan Konektivitas Pembayaran Regional dan Mendorong Transaksi Mata Uang Lokal, Deklarasi Lokasi dan Perlindungan Nelayan Migran, Deklarasi Perlindungan Buruh Migran dan Anggota Keluarganya dalam Situasi Krisis, dan Deklarasi Inisiatif Satu Kesehatan.
 
 
Selain itu, terdapat pula pernyataan bersama, yaitu Deklarasi Pembentukan Jaringan Desa ASEAN, Deklarasi tentang Serangan terhadap Pengawalan AHA Center dan Tim Pemantau ASEAN di Myanmar, Deklarasi Membangun Visi Komunitas ASEAN Beyond 2025, Deklarasi Memperkuat Kapasitas dan Efektivitas Kelembagaan ASEAN, dan Pernyataan Pemimpin KTT ASEAN ke-42
 
KTT ASEAN ke-42 KTT ASEAN dihadiri oleh para pemimpin negara anggota, kecuali Myanmar dan Thailand, serta Timor Leste.
 
Junta militer Myanmar masih tidak diikutsertakan dalam KTT ASEAN karena dianggap tidak mampu mengimplementasikan Konsensus Lima Poin (5P), sebuah rencana perdamaian yang diluncurkan oleh para pemimpin ASEAN pada bulan April 2021 untuk membantu mengakhiri konflik di Myanmar.
 
 
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha tidak hadir dalam KTT ASEAN 2023 karena negaranya sedang mempersiapkan diri untuk memberikan suara dalam pemilihan umum pada hari Minggu 14 Mei 2023. Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai mewakili Thailand pada KTT ASEAN ke-42. KTT ASEAN. ***
 
 
 

Editor: Lina Lutan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x