ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas. Di antaranya mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,5% dari total ULN pemerintah).
Kemudian sektor konstruksi (16,4%), sektor jasa pendidikan (16,3%), sektor jasa keuangan dan asuransi (12,4%), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,7%).
Onny juga menyatakan, ULN swasta pada akhir triwulan II-2020 tumbuh 8,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 4,7% (yoy).
Perkembangan ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan, sedangkan ULN lembaga keuangan tercatat kontraksi.
Baca Juga: Kurang Ajar, Temukan Kamera Rahasia di Kamar Mandi Ternyata Pelakunya Suami Sahabatnya Sendiri
"Pada akhir triwulan II-2020, ULN perusahaan bukan lembaga keuangan terakselerasi dari 7,0% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 11,4% (yoy)," kata dia dikutip dari wartaekonomi.co.id.
"Sedangkan ULN lembaga keuangan terkontraksi 1,7% (yoy), lebih rendah dari kontraksi 2,4% (yoy) pada triwulan sebelumnya," sambungnya.
Adapun beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,3% dari total ULN swasta, adalah sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.
Meski meningkat, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Baca Juga: Dibangkitkan di Hari Kiamat, Apakah Binatang Akan Dihisab Seperti Manusia?
Rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan II-2020 sebesar 37,3%, meningkat dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 34,5%.
"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ungkap Onny.