HAJI 2023: Madinah Sangat Panas Suhu Capai 40 Derajat Celcius, Jemaah Indonesia Diimbau Lakukan Ini

- 28 Mei 2023, 19:25 WIB
Ilustrasi Kota Madinah di Arab Saudi.
Ilustrasi Kota Madinah di Arab Saudi. /Pixabay/Abdullah Shakoor

GALAMEDIANEWS - Musim haji 2023 sudah dimulai. Jemaah Indonesia diimbau untuk bersiap-siap menghadapi suhu udara yang sangat panas di Madinah.

Pengelolaan kesehatan penting karena suhu udara di Saudi sangat tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Saat ini, suhu udara di Kota Madinah mencapai hingga 40 derajat Celcius.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta jemaah asal Indonesia untuk waspada, terutama pada jemaah haji lanjut usia (lansia) agar selalu menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Spesifikasi Helikopter Bell 412 yang Jatuh di Ciwidey Hari Ini

Baca Juga: HELIKOPTER JATUH di Ciwidey, 5 Kru dalam Kondisi Selamat

"Para jemaah khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo.

"Saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius," lanjutnya, di Media Center Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat di kompleks Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, baru-baru ini.

Liliek mengatakan, di tengah suhu yang berbeda dengan di Tanah Air, jemaah diminta untuk menghemat tenaga agar bisa menunaikan rangkaian haji yang utama seperti wukuf di Arafah nanti.

Biasanya, setibanya di Madinah banyak jemaah Indonesia yang melaksanakan sholat berjemaah sebanyak 40 waktu atau arbain.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Bekasi dengan View Bagus, Instagramable, Lengkap Harga Tiket dan Jam Buka

Liliek mengimbau agar ini tidak perlu dilakukan jika merepotkan atau bahkan membahayakan jiwa.

Terutama bagi jemaah lansia, tidak perlu memaksakan sholat berjemaah di Masjid Nabawi di tengah cuaca yang sangat panas ini.

"Jemaah juga bisa menunaikan salat di pemondokan, untuk menghindari kelelahan," imbuhnya.

Liliek menyarankan, untuk menghindari kebingungan selama beribadah di Masjid Nabawi maupun saat kegiatan di Kota Madinah, ada beberapa panduan yang patut dilakukan. Pertama, mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi.

Kedua, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan. Ketiga, mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. "Jangan tukar menukar gelang dengan jemaah lainnya," ujarnya.

Keempat, pergi dan pulang secara berkelompok. Kelima, menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas.

Baca Juga: HELIKOPTER JATUH di Ciwidey Milik TNI AD Berjenis Bell 412

Baca Juga: HELIKOPTER JATUH di Ciwidey, Begini Kondisi Para Penumpangnya

Keenam, selalu mengunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari kaki melepuh. "Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas. Hubungi petugas yang ada di sekitar jemaah," ungkap Liliek.

Ketujuh, upayakan selalu membawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Jemaah diimbau meminum oralit 1 sachet per hari dicampur dengan 300ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh.

Kedelapan, atur irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi, dan sebaliknya. Ini untuk menghindari penumpukan antrian lift di pemondokan.

Kesembilan, selalu menjaga ketertiban selama beribadah di Masjid Nabawi. Kesepuluh, makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x