Belajar Daring Cukup Memberatkan, Warga Garut Sampai Ngutang Demi Anaknya

- 16 Agustus 2020, 18:57 WIB
 Iwan Setiawan (43) warga Kampung Cigorowong, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat melihat tugas anaknya yang dikerjakan melalui android sebelum di kirim ke tenaga pendidik. (Robi Taufik Akbar)
Iwan Setiawan (43) warga Kampung Cigorowong, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat melihat tugas anaknya yang dikerjakan melalui android sebelum di kirim ke tenaga pendidik. (Robi Taufik Akbar) /



GALAMEDIA - Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa secara daring, ditengah kondisi Pamdemi Covid-19, tidak terlepas dari peranan orang tua siswa dalam menyediakan alat komunikasi dengan tenaga pendidik.

Aturan daring yang diterapkan pemerintah pusat selaian tidak efektif ternyata telah memaksa masyarakat yang tidak mampu dan miskin harus memaksa membeli alat canggih gadget. Padahal, kondisi perekonomian sedang buruk.

Seperti halnya yang dilakukan Iwan Setiawan (43) warga Kampung Cigorowong, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, guna memperjuangkan anaknya bisa belajar secara daring terpaksa harus mengutang pinjam sana sini.

Baca Juga: Hapus Kekhawatiran Banyak Pihak Soal Keamanan Vaksin, Rusia Terus Berlari Buktikan 'Gam-COVID-V'

"Bagaimana lagi, ekonomi buruk ditambah tidak ada pekerjaan, terpaksa mengutang agar bisa membeli sebuah android untuk anak," ujar Iwan, Minggu, 16 Agustus 2020.

Dikatakan Iwan, kesulitan agar bisa membelikan android untuk anaknya sudah bisa diatasi, walaupun yang meminjamkan uang setiap saat akan menagih uangnya yang di pinjamkan.

"Android sudah bisa kebeli meskipun bekas, sekarang yang menjadi pikiran untuk membeli kuoya. Jangankan untuk kuota untuk makan saja sekarang susah," katanya.

Baca Juga: Dengarkan Radio Saat Piket Malam, Seorang Tentara Wanita dan Keluarganya Dimasukan ke Tahanan

Iwan berharap, wabah Covid-19 atau Corona bisa segera berakhir. Soalnya, sudah mengganggu dalam mendapatkan pekerjaan.

"Abdi padamel kuli, sesah milarian artos ayeunamah (Saya pekerja kuli, sulit mencari uang sekarang)," cetusnya.

Iwan mengaku, setiap hari kerap dihantui keluarganya tidak mendapatkan makan. "Mau pinjam ke warung malu tidak dikasih," pungkasnya. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x