Network
GALAMEDIA - Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) melaporkan, gempa berkekuatan 6,6 skala Richter melanda wilayah Samar di Filipina timur Selasa 18 Agustus 2020.
Gempa tersebut merusak beberapa rumah dan properti di pesisir.
Melansir Reuters, Badan seismologi Filipina mengatakan tidak ada risiko tsunami dari gempa tersebut, tetapi memperingatkan risiko gempa susulan.
"Kemungkinan gempa susulan berkekuatan lebih kuat tidak dapat diabaikan," kata kepala badan tersebut Renato Solidum kepada stasiun radio dZMM.
Tidak ada laporan tentang korban jiwa. Tetapi Rodrigo Gonhuran, 30 tahun, seorang teknisi toko komputer yang berbasis di dekat pusat gempa, mengatakan kepada Reuters bahwa itu adalah gempa terkuat yang dia rasakan di daerah itu.
Baca Juga: Bisa Membantu Pengobatan Lebih Dini, Peneliti Ungkap Urutan Gejala Penderita Virus Corona
“Lemari saya dan barang-barang lain di rumah roboh dan tembok tetangga saya retak dan beberapa roboh,” katanya, berbicara dari kota Cataingan, yang berpenduduk lebih dari 50.000 orang kepada Reuters.
Filipina, yang berpenduduk 107 juta jiwa, terletak di "Cincin Api", sabuk gunung berapi yang mengelilingi Samudra Pasifik yang juga rawan gempa.
Sebelumnya BMKG pun melaporkan hal tersebut. Dalam akun twitternya Filipina diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 Selasa 18 Agustus 2020 sekitar pukul 07.03 WIB.
Gempa ini mengguncang wilayah Manila. Gempa ini berpusat dengan jarak 456 kilometer dari arah Tenggara Manila di kedalaman 13 kilometer.
Baca Juga: Taman Kanak-Kanak Nyaris Terbakar Akibat Serangan Balon, Jet Tempur Israel Terus Bombardir Gaza
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa yang mengguncang Manila tidak menyebabkan Tsunami.
Hal ini diinformasikan oleh BMKG melalui akun Twitter resminya, @infoBMKG pada Selasa 18 Agustus 2020.***
