Bahas Senjata Nuklir Korea Utara, China Lakukan Pembicaraan Serius dengan Korea Selatan

- 19 Agustus 2020, 16:08 WIB
Yongbyon adalah rumah bagi beberapa reaktor nuklir Korea Utara, pabrik pemrosesan ulang bahan bakar, dan fasilitas pengayaan uranium yang diduga digunakan dalam program senjata nuklir negara tersebut [File: Kyodo / Reuters]
Yongbyon adalah rumah bagi beberapa reaktor nuklir Korea Utara, pabrik pemrosesan ulang bahan bakar, dan fasilitas pengayaan uranium yang diduga digunakan dalam program senjata nuklir negara tersebut [File: Kyodo / Reuters] /

GALAMEDIA - China akan melakukan pembicaraan serius dengan Korea Selatan terkait berbagai hal terkait Korea utara. Dua di antaranya yakni membicarakan soal penghapusan penggunaan senjata nuklir (denuklirisasi) dan wabah virus corona.

Korea Selatan mengatakan, diplomat China Yang Jiechi akan berkunjung dan bertemu penasihat keamanan nasional baru Korsel Suh Hoon pekan ini.

Pejabat Korsel menyebutkan, Yang Jiechi, yang adalah anggota dewan dan anggota Politbiro Partai Komunis, akan berada di kota pelabuhan selatan Busan pada Jumat dan Sabtu (21-22 Agustus).

Baca Juga: John Kei Cs Segera Diadili, Ancaman Pidana Mati Menanti

Kedatangan Yang Jiechi akan menjadi kunjungan pertama pejabat tinggi Beijing ke Korsel sejak wabah virus corona muncul di China akhir tahun lalu.

Suh Hoon menjadi penasihat keamanan nasional bulan lalu setelah menjabat sebagai kepala intelijen Korsel.

Juru bicara kepresidenan Korsel, Kang Min-seok pada Rabu, 19 Agustus 2020 mengatakan, Suh akan bertemu Yang pada Sabtu, 22 Agustus 2020 untuk membahas soal Korea Utara, kerja sama penanganan wabah virus corona dan kemungkinan kunjungan Presiden Xi Jinping ke Seoul.

Baca Juga: Bangkit Setelah Semalaman Terbujur Kaku, Mayat Melarikan Diri Petugas Rumah Sakit Jantungan Massal

"Kedua belah pihak terus berupaya untuk memungkinkan Presiden Xi berkunjung (ke Seoul) pada waktu yang tepat ketika situasi Covid-19 menjadi stabil dan mendorong terwujudnya kondisi stabil," kata Kang.

Kang menyatakan, Suh dan Yang juga akan berdiskusi tentang masalah pengadaan pertemuan puncak trilateral tahunan yang melibatkan Jepang.

Pandemi virus corona menghapus sebagian besar jadwal-jadwal kegiatan diplomatik global. Namun, kedua negara bulan lalu melanjutkan kembali kegiatan pertukaran ketika Korea Selatan mengirim seorang diplomat tingkat tinggi untuk pertemuan ekonomi bilateral dengan China.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Berpeluang Maju di Pilpres 2024, Aset Tanahnya Tersebar dari Jakarta Hingga Solo

Dilansir Antara, setelah bergulat dengan epidemi besar pertama di luar China, Korea Selatan pada umumnya berhasil mengendalikan wabah tanpa gangguan besar.

Meski begitu, lonjakan kasus baru-baru ini mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali aturan jaga jarak sosial yang lebih ketat.

China adalah sekutu Korea Utara dan memainkan peran kunci dalam upaya negosiasi yang dipimpin AS untuk pengakhiran program nuklir Korut.

Namun, perundingan denuklirisasi Korea Utara telah terhenti sejak tahun lalu.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x