Rampok Plastik Sekali Pakai: Mahasiswa Unram Bersama Komunitas Nol Sampah Aksi di Car Free Day Mataram!

- 30 Juli 2023, 20:34 WIB
Mahasiswa Unram Bersama Komunitas Nol Sampah Aksi di Car Free Day Mataram
Mahasiswa Unram Bersama Komunitas Nol Sampah Aksi di Car Free Day Mataram /
GALAMEDIANEWS - Komunitas Nol Sampah bersama mahasiswa dari Universitas Mataram (Unram) di Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan kampanye inovatif bertajuk "rampok" tas kresek dalam acara Car Free Day di Jalan Udayana, Kota Mataram pada hari Minggu.
 
Kampanye ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang semakin meningkat di Kota Mataram, seperti yang tercatat dalam Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional. 
 
Dalam dua tahun terakhir, persentase sampah plastik di kota ini meningkat dari 9 persen di tahun 2021 menjadi 14,9 persen di tahun 2022.
 
Hermawan Some, Koordinator Komunitas Nol Sampah, menyatakan bahwa setiap hari Kota Mataram menghasilkan 39,37 ton sampah plastik dari total 264,21 ton sampah yang terkumpul. Sayangnya, tidak semua sampah plastik dapat didaur ulang atau dipakai kembali. 
 
Oleh karena itu, upaya pengelolaan sampah plastik harus mencakup strategi pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

Pemerintah Kota Mataram telah menunjukkan komitmennya dalam menghadapi masalah ini dengan mengeluarkan Peraturan Wali Kota nomor 2 tahun 2023 tentang Pembatasan Plastik Sekali Pakai. 
 
Peraturan ini melarang penggunaan kantong plastik, sedotan plastik, alat makan sekali pakai, serta wadah makanan berbahan styrofoam di pertokoan modern, pasar tradisional, restoran, rumah makan, kafe, dan hotel. 

Baca Juga: Hari Sungai Nasional, Pandawara Group Bersihkan Bendungan Bugel, Bupati Bandung: Ada 1300 Ton Sampah Tiap Hari
 
Pelanggaran peraturan ini dapat mengakibatkan sanksi administratif berupa teguran tertulis, penghentian sementara usaha, dan pencabutan sementara izin usaha.
 
 
Dalam kampanye "rampok" tas kresek dan sedotan plastik, mahasiswa dan relawan mendatangi pengunjung Car Free Day yang menggunakan tas kain sebagai alternatif untuk menggantikan plastik sekali pakai.

 Selain memberikan pengertian mengenai dampak plastik terhadap lingkungan, seperti lamanya waktu terurai plastik (ratusan tahun), bahaya bagi satwa liar, dan dampak pada proses pembuatan dan pembakaran plastik, kampanye ini juga memberikan pengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless.
 
Hasil dari kegiatan "rampok" plastik ini menunjukkan bahwa sebanyak 350 tas kain telah berhasil ditukarkan, dan 100 sedotan stainless telah diberikan sebagai pengganti sedotan plastik. 
Respon positif dari masyarakat Kota Mataram menunjukkan kesadaran mereka dalam menghadapi permasalahan sampah plastik.
 
Komunitas Nol Sampah mengungkapkan bahwa hasil survei di 100 toko modern di Kota Mataram menunjukkan pemakaian kresek mencapai 100-150 lembar per minimarket dan hingga 1.200 lembar di toko swalayan besar setiap harinya.

 Dengan upaya pengurangan plastik sekali pakai seperti ini, diharapkan akan mengurangi beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan memperpanjang masa pemakaian TPA tersebut. Langkah ini adalah tindakan tepat dalam menghadapi dampak dan bahaya plastik sekali pakai ke depan.
 
Kampanye "rampok" plastik sekali pakai yang dilakukan oleh komunitas dan mahasiswa Unram di Car Free Day Mataram telah mencuri perhatian masyarakat. 
 
Semangat mereka dalam mengedukasi dan mendorong perubahan pola konsumsi plastik merupakan langkah maju untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan di Kota Mataram.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah