Ia menyatakan "sangat disayangkan" Korea Utara terus mengembangkan senjata nuklir, rudal balistik antarbenua (ICBM) dan senjata konvensional dengan mengorbankan rakyat Korea Utara.
Kerja Ekonomi Pertahanan Nasional
Dalam kunjungan tersebut, Kim Jong Un untuk pertama kalinya mengungkapkan istilah "kerja ekonomi pertahanan nasional".
Sejumlah pakar menilai Pyongyang mungkin berusaha menambah devisa dan menggenjot perekonomian negara itu yang hampir mati, melalui industri pertahanannya.
Baca Juga: 6 Daftar Promo Kuliner Special HUT RI-78, Diskon Hari Kemerdekaan Selama Bulan Agustus 2023
"Tampaknya baru kali ini Korea Utara menggunakan istilah semacam itu. Jika ini artinya ekspor senjata, maka sangat disayangkan Korea Utara terang-terangan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB (yang melarang program nuklir dan senjatanya)," kata Koo.
Korea Utara sepertinya berusaha memperkuat kerja sama militer dengan Rusia. Kim berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan pejabat senior China saat parade militer 27 Juli lalu.
Dia juga mendampingi Shoigu dalam pameran senjata di Pyongyang, selain melancarkan serangan degan menerbangkan drone mata-mata dan meluncurkan ICBM.
Menyangkut aktifnya kembali Pak Jong-chon, pejabat senior Korea Utara yang diberhentikan, pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan butuh waktu lebih banyak untuk menganalisis peran Pak.