The Fed Pivot: Kebijakan Suku Bunga dan Dampaknya terhadap Ekonomi Amerika

- 18 Agustus 2023, 14:56 WIB
Jerome Powell./The New York Times
Jerome Powell./The New York Times /

GALAMEDIANEWS - Ketika membicarakan arah ekonomi Amerika Serikat, sorotan selalu tertuju pada langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh Federal Reserve, atau yang lebih dikenal dengan sebutan The Fed.

Salah satu perhatian utama saat ini adalah pergeseran kebijakan suku bunga, yang memiliki dampak signifikan terhadap arah ekonomi negara ini dan banyak negara lainnya.

Suku bunga telah menjadi perbincangan utama dalam beberapa tahun terakhir. Neel Kashkari, anggota komite kebijakan bank sentral Amerika Serikat, mengindikasikan bahwa langkah-langkah untuk menurunkan suku bunga masih jauh.

Baca Juga: Nonton Indonesia Vs Malaysia di Piala AFF U-23 2023: Berikut Link Live Streaming

The Fed telah meningkatkan suku bunga acuan sebanyak 11 kali sejak Maret 2022, mendorongnya dari hampir nol menjadi kisaran 5,25% hingga 5,5%. Langkah ini bertujuan untuk meredam laju inflasi yang melonjak akibat pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Namun, dalam keputusan yang dibuat oleh The Fed, terdapat perbedaan pandangan. Ada anggota yang percaya bahwa suku bunga saat ini sudah cukup tinggi untuk menurunkan inflasi menjadi 2%, sementara ada yang tidak sependapat.

Pendapat yang menarik datang dari Presiden Federal Reserve Bank of Chicago, Coolsby, yang berpendapat bahwa fokus harus beralih pada kapan suku bunga akan dipangkas, bukan hanya membahas puncak suku bunga.

Baca Juga: Selamat Jalan Prof, Guru Besar Ilmu Politik UPI Bandung, Prof Dr Idrus Affandi Tutup Usia Hari Ini

Dampak pada Ekonomi

Peningkatan suku bunga berdampak pada beberapa aspek ekonomi. Kartu kredit, hipotek, dan pinjaman konsumen lainnya mengalami peningkatan suku bunga, yang menyulitkan individu dan bisnis, bahkan sektor UMKM di Indonesia pun dapat merasakan dampaknya.

Bank-bank juga merasakan dampaknya, menjadi lebih enggan memberikan pinjaman. Namun, ada juga pandangan bahwa suku bunga yang terlalu tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Ketidakpastian tetap ada dalam memprediksi arah kebijakan The Fed. Analisis historis menunjukkan bahwa periode "pause" setelah kenaikan suku bunga berlangsung rata-rata tiga bulan.

Baca Juga: Kekurangan Bek Persib Nick Kuipers yang Bisa Dieksploitasi Lawan

Namun, dalam siklus terakhir, "pause" cenderung lebih panjang. Harapan adalah bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga dalam tahun 2023, sementara pemangkasan suku bunga mungkin terjadi pada tahun 2024.

Pergeseran kebijakan suku bunga oleh The Fed menjadi sorotan utama dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Ketidakpastian dan perbedaan pandangan di dalam The Fed mencerminkan kompleksitas kebijakan yang harus diambil.

Meskipun menghadapi tekanan inflasi, keputusan mengenai suku bunga memiliki dampak luas terhadap ekonomi Amerika Serikat yang tetap perlu diwaspadai.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Investopedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x