Pengiriman Sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti Bisa Berkurang 100 Ton per Hari Berkat 3 TPST

- 22 Agustus 2023, 13:25 WIB
TPST Cicukang Holis.
TPST Cicukang Holis. /Bandung.go.id/

GALAMEDIANEWS - Pengangkutan sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti Bandung Barat bisa berkurang sebanyak 100 ton per hari dari 150-160 ton per hari.

Hal itu memungkinkan apabila Kota Bandung telah mengoperasikan secara optimal Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Nyengseret, Taman Tegalega dan Cicabe.

Seperti diketahui, Kota Bandung telah mendapatkan bantuan terkait pembangunan TPST dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk di tigas lokasi, yakni Nyengseret, Taman Tegalega dan Cicabe.

"Kota Bandung dapat bantuan dari Kementerian PUPR pada tahun ini 3 lokasi TPST di Kota Bandung, berlokasi di Nyengseret, Taman Tegalega dan Cicabe," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, dalam keterangan persnya, Selasa, 22 Agustus 2023.

Disebutkan, TPST tersebut nantinya bakal mengolah sampah dengan hasil menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). Pengelolaan sampah inidengan memodernisasi pembuangan limbah dengan memanfaatkan teknologi RDF menjadikan sampah sebagai sumber energi terbarukan untuk alternatif batu bara.

Baca Juga:  3 SMA Terbaik di Semarang, Sekolah-sekolah Unggulan dan Berkarakter

Namun soal waktu pengoperasian, Dudi mengatakan, saat ini masih dalam agenda penunjukan pihak ketiga. "Sampai Juni 2024 kontrak pembangunannya oleh Kementerian PUPR. Selama 10 bulan pendampingan. Kemudian, setelah itu diserahkan ke kami (Pemkot Bandung) untuk dioperasikan dan di anggarkan pada APBD, " ujarnya.

Untuk prototipenya, ia mengatakan, sudah dilakukan di TPST Cicukang Holis. Di tempat tersebut mampu mereduksi sampah menjadi 10 ton per hari.

"Prototipenya itu dioperasikan di Cicukang Holis. Hanya di sana itu baru 10 ton per hari saja. Kalau di 3 lokasi ini akan meningkat kapasitasnya sekitar 100 ton bisa terolah. Sehingga bisa mengurangi sampah yang kita angkut ke Sarimukti," tuturnya.

Baca Juga: Piala AFF U-23 2023: Bagaimana Nasib Timnas Indonesia, Bisa Lolos Atau Gagal ke Semifinal?

Penolakkan Warga

Meski begitu, Dudi mengakui saat ini masih ada masyarakat yang menolak pembangunan, namun proses sosialisasi terus dilakukan. Pihak kewilayahan pun terus menbantu secara intens untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Proses sosialisasi sedang dilalukan oleh camat dan lurah secara intens. Hari ini RW, kemudian tokoh masyarakat mengajak kepada warga untuk melihat langsung TPST Cicukang Holis," katanya.

"Boleh jadi pemahamannya belum sampai ke situ, jadi diperlihatkan seperti ini TPST yang akan dibangun. Diharapkan itu bisa menjawab kekhawatiran selama ini, mereka belum paham berkaitan dengan pengolah sampah," bebernya.

Baca Juga: Jadwal dan Jam Tayang BWF World Championships 2023 Hari Ini 22 Agustus, 4 Wakil Indonesia Bertempur

Menurutnya, pengelolaan sampah harus meliputi berbagai aspek. Mulai dari regulasi, teknologi, pembiayaan hingga partisipasi masyarakat

"Intinya pengolah sampah ini harus ada beberapa aspek. Seperti regulasi, teknologi atau teknis operasional, pembiayaan dan partisipasi masyarakat. Ini harus jalan untuk pengelolaan sampah," ungkapnya.

Terkait jenis sampah, ia mengungkapkan, teknologi baru bisa sampah apapun. Karena nanti di TPST akan ada proses pemilahan.

"Sampahnya campur. Di situ ada proses pemilahan dulu, ada organik dan anorganik. Nanti organiknya bisa dijadikan magot, kalau food waste. Sampah lainnya bisa jadi bahan pencampur dengan bahan anorganik yang diolah menjadi bahan yang dinamakan RDF," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah