Gahar dan Metal Banget, Spesies Baru Ular Misterius Ini Dinamai Frontman Metallica James Hetfield

- 30 Agustus 2020, 14:02 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIA - Spesies ular berbisa baru yang ditemukan di Afrika dinamai dengan nama yang terinspirasi dari vokalis Metallica, James Hetfield. Tak itu saja, bentuk kepalanya pun mirip gitar sang musisi yang berbentuk segitiga.

Sejumlah peneliti mengatakan ular beludak Afrika yang memiliki kepala berbentuk segitiga dan penampilan menyerupai naga ini mengingatkan pada frontman band metal asal Jerman tersebut.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Minggu (30 Agustus 2020) tepatnya spesies baru ular mematikan ini diberi nama  ilmiah Atheris hetfieldi. Reptil ini dapat tumbuh hingga panjang mencapai lebih dari 20 inci dan memiliki sisik yang bergerigi.

Spesies ini pertama kali teridentifikasi pada awal 1900-an, tetapi detail taksonominya belum terungkap sepenuhnya.

“Bentuk kepala dan sisiknya membuat mereka seperti naga, yang tentunya sesuai dengan citra vokalis band heavy metal yang gahar,” ujar Luis Ceríaco, kurator herpetologi  Museum Nasional Sejarah dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lisbon dalam jurnal Zootaxa.

Menurut Ceríaco, Atheris hetfieldi berhabitat  di dasar gunung berapi di Bioko, sebuah pulau sekitar 20 mil di lepas pantai Afrika barat.

Setelah memeriksa spesimen, tulis Ceríaco, tim menentukan spesies baru yang dideskripsikan dengan serangkaian karakter morfologi yang ternyata berbeda  dari ular beludak lain di pulau yang sama.

Ini merupakan spesies ular baru  yang ditemukan di Bioko dalam lebih dari 100 tahun. “Satu-satunya yang diakui sebagai spesies endemik pulau Bioko,” lanjut Ceríaco.

Soal dipilihnya nama frontman Metallica, Ceríaco dan Mariana Marques yang menulis makalah mengaku alasannya karena mereka sudah menggemari Metallica sejak kecil.

“Kami ingin memberi apresiasi sebagai ucapan terima kasih atas semua frekuensi positif dari musik Metallica yang kami dapatkan baik dalam  kehidupan pribadi maupun karier kami,” ujarnya kepada Metal Hammer.

Alasan lainnya? “Kami pikir ular berbisa misterius ini sangat keren, tinggalnya pun di dasar gunung berapi yang hilang di tengah hutan tropis, sangat heavy metal!”

Gigitan ular beludak Afrika dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan, setidaknya dalam beberapa kasus, kematian. Sejauh ini tidak ada antibisa khusus Atheris yang pernah dikembangkan. Ceriaco berharap taksonomi selanjutnya akan memberi kontribusi pada studi keanekaragaman hayati.

“Kita sedang berpacu dengan kepunahan sebagian besar keanekaragaman hayati dunia dan banyak spesies mungkin punah  sebelum kita tahu mereka ada,” tegas Ceriaco.

Baca Juga: Merasa Berhak Terima BLT Rp 600 Ribu per Bulan Tapi Tak Dapat, Begini Kata Menaker Ida Fauziyah

Dan ini bukan kali pertama makhluk berdarah dingin diberi nama rocker papan atas kolektor Grammy sekelas Metallica. Sebelumnya krustasea kecil mirip cacing yang hidup 16.000 kaki di bawah permukaan Pasifik diberi nama Macrostylis metallicola pada bulan Februari.

"Musik kuat Metallica telah menemani hampir sepanjang hidupku," ujar  ilmuwan laut dalam Torben Riehl dari Institut Penelitian Senckenberg dan Museum Sejarah Alam Frankfurt, Jerman.

Baca Juga: Miliki Senjata yang Mampu Dominasi Samudra Pasifik, China Tak Akan Menari Ikuti Irama AS

Tahun 2017, fosil buaya era Jurassic dinamai  vokalis band metal lainnya, Motorhead, Lemmy. Masih di tahun yang sama, bassis Cannibal Corpse Alex Webster juga menjadi inspirasi nama Websteroprion armstrongi, spesies cacing prasejarah raksasa yang ditemukan di Kanada.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x