Network
GALAMEDIA - Kecenderungan masyarakat akan transaksi digital, dari hari ke hari semakin meningkat terutama pasca pandemi Covid-19 yang melanda beberapa bulan kebelakang.
Hal inilah yang kemudian diangkat dalam pertukaran ide dan gagasan pada Webinar PASMA Berdoa sesi 3 yang diselenggarakan secara daring oleh fakultas pasca-sarjana Unikom Bandung, pada Sabtu lalu (29/8/20).
Mengusung tema besar 'Solusi Cerdas Transaksi Digital dan Keamanan Informasi dalam Mengembangkan Bisnis pada Masa New Normal".
Baca Juga: 1 September, Gempa Bumi Dahsyat Tewaskan 100 Ribu Orang di Jepang
Hadir kali ini berbagai narasumber yang merupakan praktisi serta expert di dalam bidang keuangan/perbankan serta keamanan informasi yang mengajak masyarakat untuk dapat adaptif terhadap tren digitalisasi yang semakin meningkat belakangan
Dalam siaran pers yang diterima Selasa 1 September 2020, Fillianingsih Hendarta, SH, MBA, Assisten Gubernur BI - Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi digital yang kuat dan ditopang oleh struktur demografi yang didominasi generasi millenial serta penetrasi internet dan mobile phone yang sangat tinggi.
Baca Juga: Aksi Begal Bersenjata Tajam Kembali Beraksi Mengancam Warga Kota Bandung
"Tren digitalisasi telah mempengaruhi sendi-sendi perekonomian, mengubah pola transaksi masyarakat baik individu maupun korporasi, dan mendisrupsi fungsi-fungsi konvensional, tidak terkecuali sektor keuangan. Dibalik itu, kecenderungan masyarakat yang didominasi oleh generasi millenial untuk melakukan transaksi digital lewat berbagai e-commerce semakin meningkat walaupun ditengah pandemi", terangnya.
Ia memaparkan bahwa Indonesia mempunyai hal yang tidak dipunyai oleh banyak negara lainnya. Yaitu komposisi penduduk yang didominasi oleh para generasi millenial (gen x, gen y) yang sering disebut sebagai bonus demografi.
