Belajar Tatap Muka di Garut Baru akan Dimulai Januari 2021

- 1 September 2020, 19:02 WIB
Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman.
Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman. /

GALAMEDIA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menyatakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka akan dimulai pada Januari 2021 mendatang karena harus menunggu vaksin.

Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, mengatakan selain menunggu vaksin, belajar tatap muka juga harus ada instruksi dari pusat dan Gubernur Jawa Barat.

"Kalau sekolah, kita menunggu sampai Januari 2021, atau menunggu sampai ada vaksin. Kita ikut saja ke pemerintah pusat. Jadi, mungkin sampai Desember 2020 tidak ada kegiatan sekolah atau belajar tatap muka," ujarnya, Selasa 1 September 2020.

Baca Juga: Ed Sheeran Bersuka Cita, Umumkan Kelahiran Anak Pertamanya

Namun begitu, terang Helmi, kalau kegiatan belajar mengajar melalui daring (dalam jaringan) atau online tetap berjalan seperti biasa meskipun dilakukan di rumah.

"Diperkirakan vaksin itu adanya Januari-Februari. Jadi sekolah atau belajar tatap muka juga diperkirakan akan dimulai pada bulan itu," ucapnya.

Menurut Helmi, sebelum belajar tatap muka dilaksanakan, akan dilakukan dulu uji klinisnya, karena membutuhkan waktu yang cukup lama, tidak bisa langsung dan ada tahapannya.

Baca Juga: BMW Pinangki Diobok-obok, Temuannya Bikin Kejagung Terkejut

"Jadi begini, kita lihat dulu uji klinisnya bagaimana. Sekarang kita sedang uji klinisnya, kan butuh waktu cukup lama juga, tidak bisa langsung sebulan, ada tahapannya, uji klinis itu ada prosesnya," katanya.

Kendati demikian, Helmi berharap pihak sekolah harus sudah siap. Siapkan tempat cuci tangan, dan siapkan pula sarana prasarana untuk menerapkan protokol kesehatannya.

"Pokoknya sekolah harus sudah siap. Ketika dari pusat menyampaikan bahwa sekolah sudah dapat dimulai dilakukan dan pak gubernur sudah mengijinkan maka kita langsung melakukan belajar tatap muka," ucapnya.

Baca Juga: Palestina dalam Tekanan, AS dan Israel Semakin Mesra dengan UEA

Helmi menambahkan, bahwa status Kabupaten Garut saat ini bukan lagi zona merah, tetapi zona orange. Namun begitu menurutnya tetap saja masyarakat harus taat dan patuh pada anjuran pemerintah atau gugus tugas Covid-19.

"Diantaranya harus memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, dan menaati protokol kesehatan," katanya.

Masih Mengancam

Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyebutkan terkait belum bisanya kegiatan belajar secara tatap muka bagi siswa PAUD, TK, SD, dan SMP di Kabupaten Garut yang jumlahnya hampir 600.000 orang tersebut karena pandemi Covid-19 masih mengancam.

Baca Juga: RUPSLB bank bjb: Nancy Adistyasari Duduki Jabatan Direktur Komersial dan UMKM

"Dan vaksin untuk itu juga belum tersedia," ujarnya.

Menurut Rudy, pihaknya menginginkan anak-anak tetap terlindungi. Akan tetapi, lanjutnya, anak-anak juga tetap harus sekolah dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Insya Allah, setelah pandemi ini selesai dan vaksin tersedia kita akan bersekolah lagi. Kita akan berceria lagi, dan tatap muka dalam proses belajar mengajar akan dibuka kembali," ucapnya.

Baca Juga: Gajah Tunggal Group Sumbang 100 Ribu Masker Kepada Pemprov Jawa Barat

Rudy menuturkan, pihaknya juga telah menyediakan sumur bor untuk mencuci tangan bagi 200 sekolah yang berada di Kabupaten Garut.

"Jadi kita siapkan protokol kesehatan. Kepada anak-anak kita, tingkatkan kewaspadaan kita. Terus berikan pemahaman supaya tetap menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak," katanya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x