Mbah Illah, Juru Masak Santri Penghapal Quran di Gunung Kidul

- 1 September 2020, 19:36 WIB
ist
ist /

GALAMEDIA - Sejenak mari belajar hikmah keikhlasan dari salah satu keluarga besar Rumah Tahfidz di pelosok Gunung Kidul, Yogyakarta.

Tepatnya di Kecamatan Patuk, Rumah Tahfidz Nurul Qur’an telah bertahun-tahun menjadi tempat tinggal sekaligus tempat menghafal Al-Qur’an sekitar 70 santri dari latar belakang dhuafa.

Di tengah aktivitas puluhan santri saban hari, ada sosok Ibu Sartillah (46), yang akrab disapa Mbah Illah oleh para santri. Perawakannya sedang, tidak begitu tinggi, tidak begitu pendek, juga tidak begitu kurus.

Baca Juga: Kota Bandung Akan Alami Resesi Ekonomi Jika Roda Perekonomian Tidak Jalan

Namun tangan-tangannya sangat kuat ketika membawakan nasi sebaskom dengan berat lebih dari 10 kilogram untuk makan para santri.

Sudah hampir dua tahun Mbah Illah mengabdikan diri di Rumah Tahfidz Nurul Qur’an. Saban harinya, Mbah Illah memasak untuk sekitar 70 santri yang bermukim di rumah tahfidz.

Setiap pukul tujuh pagi, Mbah Illah akan bersiap-siap dari rumahnya untuk berangkat ke Rumah Tahfidz Nurul Qur’an, tentunya dengan berjalan kaki melewati jalan menanjak sekitar 600 meter menuju lokasi rumah tahfidz.

Baca Juga: Ridwan Kamil: bank bjb Harus Jadi Top of Mind Warga Jabar Soal Perbankan dan Finansial

Masakan Mbah Illah memang dikenal enak, tak hanya santri, pengajar serta pengasuh juga selalu mengandalkan Mbah Illah untuk urusan konsumsi rumah tahfidz. Tidak hanya konsumsi harian namun juga ketika ada acara. Sebelum memasak untuk para santri Mbah Illah memang sudah hilir mudik bekerja di warung-warung makan semasa mudanya.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x