Rembug Bedas Desa Sayati, Warga Curhat ke Bupati Bandung, Cari Solusi dari Soal Sampah hingga Program Besti

- 20 September 2023, 22:43 WIB
Rembug Bedas Desa Sayati bersama Bupati Bandung di Gedung Dakwah Muhammadiyah, cari solusi soal sampah hingga Program Besti yang belum terealisasi.
Rembug Bedas Desa Sayati bersama Bupati Bandung di Gedung Dakwah Muhammadiyah, cari solusi soal sampah hingga Program Besti yang belum terealisasi. /Feby Syarifah - GalamediaNews/

GALAMEDIANEWS – Bupati Bandung Dadang Supriatna kembali melakukan Rembug Bedas bersama warga, kali ini di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, tepatnya di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Rabu 20 September 2023. Pada momen tersebut, warga curhat mengenai berbagai hal untuk dicarikan solusi yang pasti, mulai dari soal sampah hingga realisasi Program Besti atau Beasiswa ti Bupati.

 

Program Rembug Bedas digelar Bupati Bandung Dadang Supriatna, keliling dari satu desa ke desa lainnya untuk mendengar secara langsung segala keluhan maupun aspirasi warga sehingga bisa dicarikan jalan keluar atau solusi secara nyata.

Pada Rembug Bedas di Desa Sayati hari ini, Bupati Bandung mendengarkan aspirasi dari warga setempat mengenai berbagai hal yang berkaitan langsung dengan keseharian mereka, seperti soal sampah yang kadang menumpuk, maupun Program Besti yang belum terealisasi.

Dan di momen tersebut, Bupati Bandung yang akrab disapa Kang DS itu memberikan jawaban dan juga solusi secara nyata dengan menunjuk langsung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hadir untuk segera mengambil tindakan penyelesaian.

Baca Juga: Rembug Bedas ke 32, Bupati Bandung Dadang Supriatna Tegaskan Kembali Tekad Perangi Bank Emok!

 

Salah satu warga yang mempertanyakan soal permasalahan sampah yakni Ibu Enon, warga RT 03/RW 03 Desa Sayati, Kecamatan Margahayu.

“Yang kami ingin tanyakan, untuk sampah organiknya pa. Kadang sampah-sampah di gang kami bertumpuk, bau menyengat dari sampah basahnya. Itu bagaimana pa solusinya? Agar tidak bau pa karena kurang sehat, terimakasih,” ujarnya.

Menanggapi permasalahan sampah tersebut, Bupati Bandung langsung memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bandung untuk langsung melakukan pengecekan ke lapangan dan memastikan tidak ada lagi sampah yang menumpuk di Desa Sayati.

“LH tolong kontrol. Lamun ibu-ibu mah sok pilah pilih, solusi supaya tidak bau kira-kira jadi naon, apakah untuk tanaman seperti kompos atau yang lainnya. Pak Kades nanti dengan Kadis LH koordinasi,” kata Kang DS.

Untuk Sampah Kabupaten Bandung, Ke Depannya Tak Perlu Lagi TPA

 Baca Juga: Bupati Bandung Apresiasi Kedatangan Presiden Jokowi Cek Depo Stasiun KCJB Tegalluar, Kang DS: TOD Sudah Siap!

Pada Rembug Bedas tersebut, Kang DS juga menegaskan bahwa ke depannya, pengolahan sampah di Kabupaten Bandung tidak perlu lagi ada Tempat Pembungan Akhir (TPA) dan bisa dikelola di masing-masing kecamatan.

“Kabupaten Bandung teh 3,7 juta jiwa penduduk, mengeluarkan sampah setiap harinya 1.300 ton dan yang belum terolah 300 ton,” kata Kang DS.

Pada kesempatan Rembug Bedas itu, ia pun memperlihatkan video mengenai alat pengelolaan sampah yang mampu memisahkan secara langsung sampah organik dan non-organik.

“Kalau bisa di Desa Sayati atau di Kecamatan Margahayu, Camat coba cari tempat untuk TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang bisa mengolah seperti ini,” kata Bupati Bandung.

Solusi untuk Program Besti yang Belum Terealisasi

 Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Depo Kereta Cepat Jakarta Bandung Disambut Bupati Bandung Dadang Supriatna

Sementara itu, terkait permasalahan Program Beasiswa ti Bupati atau Besti yang belum terealisasi, diungkapkan lewat pertanyaan seorang pemuda setempat bernama Lutfi.

Abi ge, kalau dibilang butuh memang butuh sebagai mahasiswa. Dan alhamdulillah juga saya sudah lolos tahapan seleksi Besti, tinggal menunggu kelanjutannya seperti apa. Karena di sinipun ada niat baik kenapa saya mengambil pendidikan masyarakat, salah satunya untuk mendidik masyarakat Kabupaten Bandung juga,” katanya.

Menjawab pertanyaan Lutfi tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna atau Kang DS memberikan jawaban lugas terkait dasar dikeluarkannya program Besti tersebut.

Bupati Bandung Dadang Supriatna saat menggelar Rembug Bedas di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Rabu 20 September 2023.
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat menggelar Rembug Bedas di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Rabu 20 September 2023.

“Program Besti ini lahir karena harapan simkuring, pada waktu simkuring menjadi anggota DPRD nguriling, ada hafidz Qur’an 30 juz, begitu hayang melanjutkan kuliah tidak bisa karena, punten, secara ekonomi kurang memadai. Bahkan ia ingin ke Mesir, ku abdi diperjuangkeun alhamdulillah tiasa berangkat. Nah begitu abdi jadi Bupati, kumaha cara nulungan murangkalih pinter, cerdas, bahkan hafidz Qur’an, berprestasi hayang kuliah tapi tidak mampu. Maka lahirlah Program Besti,” tuturnya menjelaskan.

Dan menurut data yang ada di Pemkab Bandung, realisasi Program Besti pada 2022, dari 1.228 pendaftar yang dapat beasiswa yakni 80 orang dengan total anggaran Rp 4 miliar. Lalu pada 2023, dari 3.101 pendaftar, yang lolos dan mendapat beasiswa yakni 125 orang dengan total anggaran Rp 5 miliar.

“Untuk tahun depan naikkan jumlahnya 100 persen jadi ada beasiswa untuk 250 orang mahasiswa. Tadi ada usulan, yang 50 na jang guru ngaji nu hayang kuliah. Para Ustadz/Ustadzah, guru ngaji nu can karuliah bisi hayang kuliah, sok tahun depan ada untuk 50 mahasiswa,” kata Kang DS lagi.

Untuk kasus Lutfi yang sudah lulus seleksi tapi belum terealisasi dalam Program Besti, Kang DS langsung meminta nama lengkapnya untuk segera diurus oleh dinas terkait supaya bisa kuliah dan mendapat Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung.

 

Itulah keakraban yang terjalin antara Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama dengan warga Desa Sayati Kecamatan Margahayu dalam Rembug Bedas hari ini, dimana warga langsung mendapat solusi nyata terkait berbagai permasalahan mulai dari soal sampah hingga Program Besti.***

 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah