Sebut China Sebagai Ancaman Internasional, Amerika Serikat Siapkan Strategi Keroyokan

- 3 September 2020, 08:49 WIB
Komandan armada Indo-Pasifik AS Laksamana Philip Davidson. (Foto: Petty Officer 2nd Class Anthony)
Komandan armada Indo-Pasifik AS Laksamana Philip Davidson. (Foto: Petty Officer 2nd Class Anthony) /

GALAMEDIA - Komandan armada Indo-Pasifik AS Laksamana Philip Davidson menuduh China berusaha merusak tatanan internasional dan mencirikan negara itu sebagai "ancaman strategis".

“Partai Komunis China berusaha mengubah dunia menjadi dunia di mana kekuatan nasional China lebih penting daripada hukum internasional. (China sedang mencoba) untuk memaksa, melakukan korupsi dan menentang tatanan internasional berbasis aturan,” kata Davidson pada peringatan 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Hawaii, Rabu 2 September 2020.

Davidson menyampaikan pidatonya di atas kapal perang USS Missouri, di mana Jepang menandatangani penyerahan tanpa syarat pada tahun 1945 kepada negara-negara sekutu, termasuk China. Kapal ditambatkan di Pearl Harbor.

Baca Juga: Bawa Sang Suami Pangeran Harry, Meghan Markle Kembali ke Industri Film

“Hari ini, saat kita mengatasi ancaman strategis China dan tantangan keamanan lainnya di seluruh kawasan Indo-Pasifik, ingatan akan generasi terhebat kita terus berlanjut, yang ditinggalkan pada tentara kita, pelaut kita, penerbang kita, marinir dan penjaga pantai kita hari ini ”, kata Davidson.

Orang Amerika mengingat pahlawan Perang Dunia II mereka dan memberi penghormatan kepada mereka dengan terus mempertahankan nilai-nilai kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan menjaga Amerika Serikat, sekutu dan mitranya bebas dari tirani sambil mempertahankan nilai-nilai kita bersama, Davidson menambahkan.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan dalam upacara tersebut bahwa memperkuat aliansi yang ada dan menempa aliansi baru adalah inti dari strategi Amerika Serikat di Indo-Pasifik.

Baca Juga: Bicara Soal Israel-Palestina, Mantu Trump Temui Putra Mahkota Saudi, Boris Johnson Pun Telepon

“Dari aliansi kami dengan Jepang, Korea Selatan, dan Australia hingga kolaborasi panjang kami dengan negara-negara ASEAN, India, Selandia Baru, dan negara-negara kepulauan Pasifik,” kata Esper.

“Menumbuhkan, memperdalam dan mempersatukan jaringan ini harus tetap menjadi inti dari strategi kolektif kami untuk memastikan perdamaian dan kemakmuran selama 75 tahun ke depan dan seterusnya”.

Amerika Serikat merangkul "pentingnya apa yang disebut Presiden Ronald Reagan sebagai 'perdamaian melalui kekuatan' dan membangun struktur militer dan aliansi agar sesuai dengan keharusan itu," tambah Esper.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x