34 Siswa SD Negeri Jati 3 Saguling Bandung Barat Keracunan Cimin

- 28 September 2023, 21:28 WIB
Ilustrasi makanan. /Instragram @foodlocation-id
Ilustrasi makanan. /Instragram @foodlocation-id /

GALAMEDIANEWS - Puluhan siswa SD Negeri Jati 3 Desa Saguling, Kecamatan Sagulung, Kabupaten Bandung Barat ( KBB ) mengalami keracunan pada, Rabu 27 September 2023 pemicu diduga karena jajanan cimin yang dijual sekitaran sekolah.

Para korban keracunan massal pun dilarikan ke puskesmas dan sejumlah rumah sakit di Wilayah Kota Cimahi dan Bandung Barat, mereka mengalami gejala keracunan seperti pusing,diare, mual dan muntah - muntah, hingga demam.

Kepala puskesmas Sagulung Burhan mengatakan puncak kasus keracunan massal itu terjadi pada, Kamis 28 September 2023 mulai pukul 01.00 WIB hingga pagi hari.

Baca Juga: Bapenda Jabar Tanggapi Wacana Penambahan Pajak Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi

"Untuk itu kasus keracunan massal yang di rawat di puskesmas iya itu, lima belas orang rawat jalan, tiga belas orang di RSCK satu orang, RS Kartini tiga orang, Klinik Assyida satu orang, dan di RS Dustira satu orang, jadi sampai hari ini ada tiga puluh empat orang," ujar Burhan saat ditemui di Puskesmas Saguling, Kamis 28 September 2023.

Burhan mengatakan dugaan penyebab keracunan massal itu yakni jajanan cimin, makanan berbahan dasar tepung tapioka yang dikomsumsi para siswa pada, Selasa 26 September 2023.

"Dugaan, penyebab berasalnya keracunan siswa dari jajanan Aci mini atau cimin, rata - rata yang merasakan gejala keracunan mual - mual, diare,demam, dan muntah sesudah memakan jajanan itu," ujarnya.

Saat ini siswa yang mengalami keracunan massal ditangani Puskesmas Sagulung, rata - rata mengalami gejala khas mual - mual, diare, demam, dan muntah.

"Semua sudah ditangani oleh Puskesmas, terutama kita lakukan rehidrasi karena mereka banyak muntah, dan diare. Tapi sebagain sudah membaik kondisinya," ujar Burhan.

Camat Saguling Kamal Adhiyaksa mengatakan peristiwa keracunan ini bermula saat para siswa SDN 3 Jati itu mengeluhkan mual, pusing, demam, muntah - muntah dan diare secara bersamaan. Gejala tersebut dirasakan para siswa usai memakan jajanan di sekolah,

"Jadi anak - anak ini jajan di sekolah pada Selasa 27 September 2023, nah Rabu 28 September 2023 mulai merasakan gejala panas, mual, muntah, dan diare," ujar Kamal.

Baca Juga: Nonton My Daughter Left the Nest and Returned an S-Rank Adventurer Episode 1 Sub Indo FALL Bukan Otakudesu

Sementara untuk saat ini, pihaknya masih menunggu perkembangan dari rumah sakit dan puskesmas terkait kondisi semua kobaran tersebut dan berkordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan uji laboratorium Sempel makanan.

"Sekarang penanganan masih terus berjalan, kamu bersama para Puskesmas dan Dinas Kesehatan Update terus kondisinya. Kita doakan semoga semuanya baik - baik saja, dan tidak menambah korban," ujarnya

Sampel Aci Mini Dijual Lab

Sampel jajanan Aci mini atau cimin yang diduga menyebabkan 34 siswa SD Negri Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat ( KBB ) keracunan dibawa ke Labkesda Jawa Barat.

Kepala Puskesmas Saguling Burhan mengatakan, sampel yang dibawa itu merupakan bahan baku pembuatan cumi yang sebelumnya dikomsumsi para siswa hingga mengalami gejala keracunan,

"Sampel yang dibawa itu terigu, dan Aci atau tapioka dan yang sudah di olah, bahan bumbu bawang, bubuk cabai kering, dan penyedap," ujarnya

Penyebab keracunan akan diketahui dengan pasti setela sampel itu selesai diujicoba, namun dugaan awal, cimin tersebut lah yang membuat para siswa mengalami keracunan.

"Hasilnya tiga hari sudah keluar, hasilnya memang belum bisa dipastikan tapi dugaan memang karena konsumsi Aci mini itu," ujarnya lagi

Burhan mengatakan ada siswa lain yang mengonsumsi jajanan serupa tapi tidak mengalami gejala keracunan, hasilnya pemeriksaan siswa itu tidak menambahkan bubuk cabai pada jajanan tersebut.

Baca Juga: 5 Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan Tubuh, Mulai dari Obat Mimisan Hingga Menurunkan Gula Darah

"Jadi ada beberapa siswa yang jajan dan memakan makanan itu. Namun, tidak memakai bubuk cabai  nah itu ada gejala keracunan. Jadi indikasi lebih kuat dari situ bubuk. Cabai," ungkapnya

Saat ini pihaknya, mewaspadai lonjakan korban keracunan mengingat penjual jajanan Aci mini tersebut juga menjajakan jajanan di sekolah lain yang Deket dengan SDN 3 Jati.

Ada informasi, penjual itu juga jualannya di sekolah lain, jadi  kita menunggu antisipasi menyediakan bed ( tempat tidur ) dan kebutuhan lainya apabila ada kejadian dalam serupa.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: pmj news


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah