GALAMEDIANEWS - Perusahaan energi milik negara Indonesia, Pertamina, kini tengah menghadapi tantangan serius terkait proyek kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, yang dikerjasamakan dengan perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft.
Ketidakpastian pun mengitari nasib proyek ini, terutama karena masalah geopolitik yang tengah dialami Rusia saat ini.
Mengutip dari Reuters, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto (Kamis, 05 Oktober), menyatakan bahwa kerjasama antara Pertamina dan Rosneft saat ini diragukan keberlanjutannya.
Baca Juga: Prediksi Skor Cadiz vs Girona: Pekan ke-9 La Liga, Cek Head to Head dan Susunan Pemain
Ketidakpastian ini muncul akibat permasalahan geopolitik yang membuat sulit bagi Rosneft, produsen minyak terbesar di Rusia, untuk terus berpartisipasi dalam proyek tersebut.
Meskipun belum ada klarifikasi resmi mengenai rencana Rosneft untuk keluar dari proyek ini, Indonesia mulai mempertimbangkan kemungkinan mencari mitra baru untuk proyek kilang Tuban tersebut.
Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa karena Rusia tengah menghadapi masalah ekonomi dan geopolitik, proyek ini mungkin akan sulit untuk dilanjutkan, sehingga Pertamina perlu mencari mitra lain.
Baca Juga: Jumlah Badak Jawa Terancam Punah Bertambah dengan Kelahiran Bayi Badak Baru
Proyek bersama ini mencakup pembangunan kilang minyak dan pabrik petrokimia di Tuban, Jawa Timur, dengan Pertamina sebagai pemegang mayoritas saham.